Wall Street Dibuka Berseri Gara-Gara Saham Apple pada Jumat (5/5)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street dibuka lebih tinggi pada hari Jumat (5/5), karena capaian kinerja Apple yang optimis menggarisbawahi ketahanan pendapatan perusahaan. Sementara itu, laporan pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan meredam ekspektasi penurunan suku bunga dari Federal Reserve.

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 120,81 poin atau 0,36% pada pembukaan perdagangan ke 33.248,55. S&P 500 dibuka lebih tinggi sebesar 23,51 poin atau 0,58% pada 4.084,73, dan Nasdaq Composite naik 106,63 poin atau 0,89% menjadi 12.073,03 pada bel pembukaan.

Saham Apple Inc naik 2,7% dalam perdagangan premarket didorong capaian kinerja yang lebih baik dari perkiraan, dibantu oleh penjualan iPhone yang kuat dan terobosan penting di India dan pasar baru lainnya.


Di sisi lain, investor tampaknya mengambil data yang menunjukkan pengusaha Amerika Serikat (AS) meningkatkan perekrutan pada bulan April sambil menaikkan upah.

Baca Juga: Wall Street Turun, PacWest Picu Kekhawatiran Krisis Perbankan yang Lebih Buruk

Data ini menunjuk pada kekuatan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan yang dapat mendorong Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk beberapa waktu ke depan.

Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan, non-farm payrolls meningkat 253.000 bulan lalu, lebih tinggi dari ekspektasi ekonom sebesar 180.000.

Sementara itu, upah meningkat 4,4% secara tahunan (YoY) di bulan April setelah naik 4,3% di bulan Maret, dan tingkat pengangguran turun menjadi 3,4%.

"Ini adalah laporan yang kuat dan menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja tangguh. Ini menyelamatkan The Fed untuk menaikkan seperempat poin lagi," kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities.

"Ini merupakan minggu yang sulit bagi pasar saham, masalah perbankan regional telah meningkatkan faktor ketakutan, tetapi pendapatan Apple menguat. Saham naik dari kondisi oversold jangka pendek."

Pedagang saat ini bertaruh bahwa The Fed akan mulai melonggarkan suku bunga pada bulan September, menurut Alat FedWatch CME Group, dibandingkan dengan bulan Juli sebelum rilis data.

Baca Juga: Krisis Perbankan AS: Ada 186 Bank Lagi yang Berpotensi Bangkrut

Asal tahu, The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin seperti yang diharapkan pada hari Rabu.

Tetapi Ketua The Fed Jerome Powell mencatat masih terlalu dini untuk mengatakan dengan pasti bahwa siklus kenaikan suku bunga telah berakhir karena inflasi tetap menjadi perhatian utama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto