Wall Street Dibuka Menghijau Kamis (26/9), S&P 500 Mencetak Rekor Baru



KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka lebih tinggi pada Kamis (26/9), dengan S&P 500 mencetak rekor baru.

Hal ini didorong oleh prakiraan optimistis dari Micron Technology yang memicu kembali antusiasme terkait kecerdasan buatan (AI).

Di saat yang sama, investor juga menilai laporan klaim pengangguran mingguan yang lebih rendah dari perkiraan.


Baca Juga: Wall Street: S&P 500, Dow Ditutup Melemah, Investor Menanti The Fed dan Data Ekonomi

Pada pembukaan perdagangan, Dow Jones Industrial Average naik 198,7 poin atau 0,47% menjadi 42.113,42.

Indeks S&P 500 naik 40,0 poin atau 0,70% menjadi 5.762,22 dan Nasdaq Composite melonjak 245,1 poin atau 1,36% menjadi 18.327,34.

Lonjakan pada saham Micron Technology, yang naik 17% dalam perdagangan pre-market, terjadi setelah perusahaan pembuat chip memproyeksikan pendapatan kuartal pertama yang lebih tinggi dari ekspektasi.

Ini menyoroti tingginya permintaan untuk chip memori yang digunakan dalam komputasi AI, yang memicu kembali optimisme di sektor AI.

Optimisme tersebut juga mengangkat saham-saham chip lainnya, dengan Nvidia naik 2,4%, Advanced Micro Devices (AMD) naik 2,7%, dan Broadcom menambah 1,9%.

Baca Juga: Wall Street Bergerak Beragam, Menunggu Petunjuk Suku Bunga The Fed dan Data Ekonomi

"Optimisme terkait AI sempat meredup beberapa pekan terakhir. Namun, panduan pendapatan yang kuat dari Micron kembali mengingatkan pasar bahwa AI masih sangat relevan," kata Fiona Cincotta, Senior Market Analyst di City Index.

Selain itu, investor juga mencermati laporan dari Departemen Tenaga Kerja AS yang menunjukkan klaim pengangguran sebesar 218.000 untuk pekan yang berakhir 21 September, lebih rendah dari perkiraan 225.000.

"Angka ketenagakerjaan yang lebih baik berarti Federal Reserve kemungkinan hanya akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya. Ini memang berarti kita tidak akan mendapatkan pemotongan suku bunga yang lebih besar, namun di sisi lain, ini menunjukkan bahwa ekonomi masih kuat, yang merupakan kabar baik," kata Melissa Brown, Direktur Pelaksana di SimCorp.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Lesu Rabu (25/9), Menunggu Petunjuk dan Data Suku Bunga The Fed

Di sisi lain, rilis akhir produk domestik bruto (PDB) mengonfirmasi bahwa ekonomi AS tumbuh sebesar 3% pada kuartal kedua.

Para pedagang sekarang memperkirakan kemungkinan The Fed akan memberikan pemotongan suku bunga yang lebih besar pada bulan November, dengan peluang 58,2%, naik dari 38,8% pekan lalu, menurut CME Group's FedWatch Tool.

Selanjutnya: DANA Sempat Temukan Adanya Indikasi Aktivitas Judi Online

Menarik Dibaca: KPPU: RPM Jadi Ilegal jika Terbukti Membuat Persaingan Usaha Tidak Sehat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto