KONTAN.CO.ID - Wall Street dibuka datar pada Jumat (8/11), setelah reli yang didorong oleh kemenangan besar Donald Trump dan pemotongan suku bunga yang sudah diantisipasi mengalami jeda. Dengan indeks-indeks utama saham masih menunjukkan penguatan mingguan yang kuat. Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka naik 39,2 poin atau 0,09%, di level 43.768,53.
Baca Juga: Pasar Saham Global Mencetak Pekan Terbaik Sejak Agustus Berkat Kemenangan Trump Indeks S&P 500 naik 3,7 poin, atau 0,06%, menjadi 5.976,76. Sementara Nasdaq Composite turun 14,3 poin, atau 0,07%, ke 19.255,14. Saham di Wall Street memang sempat melonjak karena ekspektasi pasar terhadap Trump yang akan menerapkan kebijakan lebih longgar dan pemotongan suku bunga. S&P 500 futures berhasil melampaui level psikologis 6.000 pada Kamis (7/11), dipengaruhi oleh ekspektasi bahwa kepemimpinan Trump akan mendorong lebih sedikit regulasi, serta biaya pinjaman yang lebih rendah. The Fed sendiri telah menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, namun Ketua Fed Jerome Powell menekankan bahwa hasil pemilu tidak akan memengaruhi kebijakan moneter dalam waktu dekat. Meski demikian, rencana pengeluaran besar Trump dan kenaikan tarif yang diajukan dapat meningkatkan inflasi, yang nantinya bisa mempersulit jalur kebijakan The Fed.
Baca Juga: Wall Street Menguat pada Kamis (7/11) Setelah The Fed Memangkas Suku Bunga "Pergerakan di saham minggu ini sangat ekstrem dan menunjukkan betapa pasar sangat menghargai kepastian, yang kini telah kita miliki setelah hasil pemilu presiden diumumkan," ujar Clark Geranen, Chief Market Strategist di CalBay Investments. Dengan S&P 500 yang semakin mendekati level 6.000, Geranen mencatat ini bisa menarik minat investor lebih banyak lagi di saham, mengingat masih banyak dana yang disimpan dalam bentuk pasar uang dan obligasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto