KONTAN.CO.ID - Wall Street dibuka relatif datar pada Selasa (12/11), seiring peralihan fokus investor dari pemilu Amerika Serikat (AS) ke data inflasi yang akan dirilis pekan ini. Data ini diharapkan memberikan petunjuk baru terkait prospek kebijakan ekonomi dan moneter di AS. Pada pembukaan perdagangan, Dow Jones Industrial Average naik 66,1 poin (0,15%) menjadi 44.359,21.
Indeks S&P 500 naik tipis 2,3 poin (0,04%) ke level 6.003,6 dan Nasdaq Composite turun 8,9 poin (0,05%) menjadi 19.289,814.
Baca Juga: Bitcoin Tembus Rekor Menuju US$90.000 Selasa (12/11), Euforia Trump Masih Menyelimuti Pada sesi sebelumnya, ketiga indeks utama AS mencatatkan rekor tertinggi. Investor optimistis bahwa rencana pemangkasan pajak dan kebijakan regulasi yang lebih longgar di bawah presiden terpilih Donald Trump akan mendukung pasar saham. Namun, beberapa saham yang diprediksi akan performa baik di bawah pemerintahan Trump mulai melemah. Saham produsen kendaraan listrik Tesla, yang telah melonjak hampir 40% sejak 5 November, turun 1,8% dalam perdagangan pra-pasar. Indeks Russell 2000, yang melacak saham perusahaan-perusahaan kecil, turun 0,6% setelah sebelumnya ditutup di level tertinggi tiga tahun. Saham Trump Media & Technology Group juga turun 5,1%. Sejumlah saham terkait kripto mengalami pelemahan setelah reli beberapa sesi terakhir, di saat harga bitcoin turun setelah mendekati level US$90.000.
Baca Juga: Bursa Australia Memerah Selasa (12/11), Komoditas Tertekan Rencana Stimulus China Saham perusahaan penambangan bitcoin seperti MARA Holdings dan Riot Platforms masing-masing turun 3,2% dan 4,6%. “Saya pikir ini hanya aksi ambil untung setelah pekan yang sangat bagus,” kata Paul Nolte, Senior Wealth Adviser and Market Strategist di Murphy & Sylvest. Kini perhatian pasar tertuju pada data inflasi konsumen yang akan dirilis pada hari Rabu. Data ini menjadi yang pertama dari rangkaian data pekan ini yang akan memberi petunjuk bagi jalur kebijakan The Fed. Ekspektasi pemotongan suku bunga oleh The Fed selama tahun depan telah berkurang, seiring data ekonomi yang kuat serta potensi dampak inflasi dari beberapa kebijakan Trump.
Baca Juga: Wall Street Cetak Rekor Tertinggi di Tengah Penguatan Saham Terkait Trump Saat ini, pelaku pasar memperkirakan peluang sebesar 65% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan Desember, berdasarkan CME FedWatch. Para pejabat The Fed, termasuk Christopher Waller, Thomas Barkin, Neel Kashkari, dan Patrick Harker, dijadwalkan memberikan pernyataan hari ini. Sementara Ketua Jerome Powell akan berbicara pada Kamis dalam sebuah acara di Dallas. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto