Wall Street dibuka menguat, ditopang kenaikan saham teknologi



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street dibuka menguat terdorong ekspektasi berkurangnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China menjelang perundingan tingkat tinggi yang akan digelar Kamis pekan ini.

Mengutip Reuters Rabu (9/10), pukul 10.22 waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average naik 159,15 poin atau 0,61% ke 26.323,19, S&P 500 naik 21,15 poin atau 0,73% ke 2.914,21 dan Nasdaq Composite naik 65,10 poin atau 0,83% ke 7.888,88.

Saham Microsoft Corp dan Apple Inc naik 1% yang menyokong indeks S&P 500. Sektor teknologi naik 1,24%.


Menurut laporan Bloomberg, China masih terbuka untuk menyetujui kesepakatan dagang parsial dengan Amerika Serikat, meskipun perusahaan startup kecerdasan buatan top asal China masuk dalam daftar hitam perdagangan.

Baca Juga: Wall Street jatuh gara-gara kebijakan pembatasan visa jelang perundingan AS-China

Secara terpisah, Financial Times mengatakan China menawarkan untuk menambah belanja produk pertanian AS.

"Ada harapan bahwa semacam kesepakatan sementara akan muncul dari pertemuan-pertemuan ini," kata Peter Cardillo, Kepala ekonom pasar Spartan Capital Security New York seperti dikutip Reuters.

"Sekarang investor tampaknya lebih punya harapan ketimbang dua hari lalu."

Meningkatnya ketegangan perdagangan, upaya pemakzulan Presiden AS Donald Trump dan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi mengguncang pasar saham pada Oktober. Dimana indeks S&P 500 dan Dow Jones turun lebih dari 2% sejak akhir September.

Data manufaktur AS yang terkontraksi cukup tajam serta pembacaan aktivitas bisnis yang suram pekan lalu meningkatkan peluang pemangkasan suku bunga ketiga oleh The Fed tahun ini.

Baca Juga: Wall Street melorot terseret kekhawatiran perundingan dagang AS-China

Gubernur The Fed Jerome Powell menyatakan bank sentral akan bertindak sesuai di tengah kondisi ekonomi yang akan terus berkembang.

Kini investor mulai mengalihkan perhatian pada musim laporan keuangan kuartal III yang akan dimulai pekan depan, dimana perbankan AS akan merilis laporan keuangannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi