NEW YORK. Wall Street masih memberikan sinyal merah untuk hari kedua pada pembukaan pagi waktu setempat hari ini (3/10). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.38 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,3%.Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan bursa AS adalah penutupan sebagian kantor pemerintahan AS yang sudah memasuki hari ketiga. Selain itu, isu shutdown juga menyebabkan posisi dollar AS melemah. Faktor lainnya adalah data mengenai pengajuan klaim pengangguran AS yang mencatatkan kenaikan sebanyak 1.000 menjadi 308.000 pada pekan yang berakhir 28 September. Sementara, nilai tengah 50 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi adanya kenaikan pengajuan klaim pengangguran menjadi 315.000. "Kecemasan utama investor adalah performa ekonomi AS akan terpukul menyusul shutdown pemerintah. Sementara, kecemasan mengenai perlambatan ekonomi China sudah mulai memudar," jelas Adrian Zuercher, global strategist Credit Suisse Ltd Hong Kong. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Wall Street dibuka merah terpukul isu shutdown
NEW YORK. Wall Street masih memberikan sinyal merah untuk hari kedua pada pembukaan pagi waktu setempat hari ini (3/10). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.38 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,3%.Salah satu faktor utama yang menyebabkan penurunan bursa AS adalah penutupan sebagian kantor pemerintahan AS yang sudah memasuki hari ketiga. Selain itu, isu shutdown juga menyebabkan posisi dollar AS melemah. Faktor lainnya adalah data mengenai pengajuan klaim pengangguran AS yang mencatatkan kenaikan sebanyak 1.000 menjadi 308.000 pada pekan yang berakhir 28 September. Sementara, nilai tengah 50 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi adanya kenaikan pengajuan klaim pengangguran menjadi 315.000. "Kecemasan utama investor adalah performa ekonomi AS akan terpukul menyusul shutdown pemerintah. Sementara, kecemasan mengenai perlambatan ekonomi China sudah mulai memudar," jelas Adrian Zuercher, global strategist Credit Suisse Ltd Hong Kong. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News