KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melemah tipis pada pembukaan perdagangan hari Kamis (16/11), terbebani oleh penurunan saham Cisco dan Walmart di tengah perkiraan pendapatan yang mengecewakan. Sementara optimisme seputar kenaikan suku bunga memudar. Melansir
Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 123,18 poin atau 0,35% pada pembukaan perdagangan ke 34.868,03. Indeks S&P 500 dibuka lebih rendah 5,80 poin atau 0,13% pada 4.497,08. Sementara Nasdaq Composite turun 36,96 poin atau 0,26% menjadi 14.066,88 pada bel pembukaan.
Baca Juga: Wall Street Menguat, Didukung Data Inflasi Harga Produsen yang Melandai Saham Cisco Systems merosot 9,5% sebelum bel tanda buka. Perusahaan komunikasi dan jaringan ini memangkas proyeksi pendapatan dan laba setahun penuh karena melambatnya permintaan untuk peralatan jaringannya. Saham Walmart turun 6,3% karena raksasa ritel ini memperingatkan tentang belanja konsumen yang lebih lemah menjelang musim liburan, bahkan ketika mereka menaikkan penjualan tahunan dan perkiraan laba. Asal tahu, indeks-indeks utama Wall Street telah menguat minggu ini karena bukti-bukti penurunan inflasi di negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini mendorong harapan The Fed kemungkinan besar akan menaikkan suku bunganya. Dalam minggu yang penuh dengan aksi, yang membuat Nasdaq yang sarat dengan teknologi mencapai level tertinggi selama lebih dari tiga bulan.
Baca Juga: Reli Berlanjut, Wall Street Dibuka Naik pada Rabu (15/11) dan Saham Target Melompat Pasar juga merasa nyaman dengan pengesahan rancangan undang-undang pengeluaran sementara oleh Senat AS untuk mencegah penutupan pemerintah. Namun, ketidakpastian mengenai kapan bank sentral akan mulai memangkas suku bunga membuat para investor tetap gelisah. "Saya pikir reli dari data ekonomi yang baik baru-baru ini dapat dibenarkan. Namun, otoritas (The Fed) regional memiliki pendapat yang sangat beragam dan (hal ini) membingungkan para investor," ujar Peter Andersen, pendiri Andersen Capital Management dikutip dari Reuters.
Namun, Andersen mengatakan bahwa ia masih optimis tentang kemungkinan
soft landing untuk ekonomi dan reli akhir tahun. Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan, klaim tunjangan pengangguran negara bagian mencapai 231.000 untuk minggu yang berakhir 11 November. Lebih tinggi dari estimasi 220.000, menurut para ekonom yang disurvei oleh
Reuters. Sementara pasar uang telah sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan Desember, melihat sekitar 62% kemungkinan penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada bulan Mei, menurut CME Group FedWatch tool. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto