Wall Street Dibuka Turun Kamis (21/9), Nada Hawkish The Fed Kerek Yield US Treasury



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks-indeks utama Wall Street dibuka lebih rendah pada hari Kamis (21/9). Lonjakan imbal hasil US Treasury meruntuhkan saham-saham berbasis pertumbuhan setelah The Fed mengisyaratkan bahwa kenaikan suku bunga akan segera terjadi tahun ini.

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 108,65 poin atau 0,32% pada pembukaan ke 34.332,23. S&P 500 dibuka lebih rendah 27,84 poin atau 0,63% pada 4.374,36. Sementara Nasdaq Composite turun 141,07 poin atau 1,05% menjadi 13.328,06 pada bel pembukaan.

Baca Juga: Wall Street Melemah, The Fed Tahan Suku Bunga dan Ingatkan Kenaikan Bunga Lebih Lama


Saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga termasuk Tesla, Meta Platforms, Amazon.com, Alphabet, dan Nvidia turun antara 1,9% dan 2,5% pada perdagangan premarket.  Menyusul imbal hasil US Treasury bertenor dua tahun dan 10 tahun mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun.

Bank sentral AS memberikan jeda yang telah diantisipasi pada hari Rabu dan merevisi proyeksi ekonomi lebih tinggi dengan peringatan bahwa perjuangan melawan inflasi masih jauh dari selesai, mendorong sesi yang lemah untuk Wall Street.

Suku bunga acuan dapat dinaikkan sekali lagi pada tahun 2023 ke kisaran puncak 5,50%-5,75%. Sementara kebijakan moneter dapat tetap lebih ketat daripada yang diperkirakan hingga 2024, mengacu proyeksi kuartalan The Fed yang telah diperbarui.

"Dengan tingkat suku bunga seperti itu dan dengan ukuran-ukuran ekonomi lainnya yang menunjukkan angka-angka yang lebih lemah dari perkiraan, kekhawatiran yang meningkat adalah bahwa kita sedang menuju resesi," ujar Sam Stovall, chief investment strategist di CFRA Research.

Baca Juga: Tahan Bunga di Level 5,25%-5,5%, Berikut Pernyataan Lengkap The Fed

"Para ekonom kami memperkirakan pemangkasan suku bunga pada masing-masing dari empat kuartal tahun depan, tetapi sekarang mereka berpikir bahwa pemangkasan pertama akan ditunda sampai sekitar kuartal kedua."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto