Wall Street Dibuka Turun Rabu (23/10), Tertekan Kenaikan Yield US Treasury



KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada hari Rabu (23/10), dipicu oleh kenaikan imbal hasil (yield) US Treasury dan laporan keuangan perusahaan besar seperti Coca-Cola, Boeing, dan Starbucks.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 222,65 poin, atau 0,52%, menjadi 42.702,24 pada pembukaan perdagangan.

Sementara itu, indeks S&P 500 mengalami penurunan sebesar 16,7 poin atau 0,29%, menjadi 5.834,5. Indeks Nasdaq Composite juga dibuka turun 71,1 poin, atau 0,38%, ke level 18.502,06.


Baca Juga: IHSG Berpotensi Naik Tipis Hari Ini (23/10), Intip Rekomendasi Saham Berikut

Imbal hasil US Treasury berada di level tertinggi dalam tiga bulan, menekan saham-saham ketika pasar mulai mengevaluasi kembali kemungkinan pemangkasan suku bunga di masa mendatang di tengah data ekonomi yang kuat.

"Ketika yield obligasi 10-tahun berada di 4,25%, ini memberikan tekanan pada reli di pasar saham. Hal ini menyebabkan perlambatan, dan membuat investor sedikit gugup," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth.

"Pasar telah mengalami kenaikan yang sangat cepat dalam waktu yang singkat dari level terendah baru-baru ini. Itu juga menjadi faktor penurunan hari ini," tambahnya.

Investor saat ini memperkirakan sekitar dua kali pemangkasan suku bunga pada akhir tahun 2024, menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG.

Perusahaan seperti Starbucks mengalami tekanan, dengan sahamnya turun 3,6% dalam perdagangan pre-market setelah perusahaan tersebut menangguhkan panduan tahunan dan melaporkan penurunan pendapatan serta laba kuartal keempat.

Baca Juga: Saham McDonald's Anjlok Akibat Wabah E. Coli pada Quarter Pounder, 1 Orang Meninggal

Saham Coca-Cola juga turun 2,2% setelah perusahaan mengulangi prediksi pertumbuhan laba tahunan, meskipun pendapatan diperkirakan akan lebih tinggi karena meningkatnya permintaan soda dan jus di AS.

Di sisi lain, saham Boeing turun 1% dalam perdagangan yang berfluktuasi setelah perusahaan tersebut melaporkan kerugian kuartalan sebesar $6 miliar akibat pemogokan yang menghentikan produksi.

Para pekerja pabrik akan memberikan suara pada proposal kontrak baru yang dapat mengakhiri perselisihan lebih dari lima minggu.

Tesla akan menjadi perusahaan pertama dari kelompok "Magnificent Seven" yang melaporkan hasil keuangannya setelah penutupan pasar, dengan sahamnya turun 0,4%.

Saham McDonald's anjlok 6,9% setelah wabah E. coli yang terkait dengan Quarter Pounder menyebabkan satu kematian dan puluhan sakit.

Selanjutnya: Dari 5 Lini Bisnis FIF, Kontribusi FIFASTRA Terbesar Per Kuartal III-2024

Menarik Dibaca: Masih Tidak Ada Hujan, Ini Prediksi Cuaca Besok (24/10) di Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto