KONTAN.CO.ID - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka sedikit lebih rendah pada Selasa (3/12), setelah indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatatkan rekor tertinggi pada sesi sebelumnya. Investor kini menantikan laporan ketenagakerjaan penting yang akan dirilis pekan ini, serta data tambahan dan komentar dari pejabat The Fed. Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 12,4 poin atau 0,03% ke level 44.769,58 pada pembukaan perdagangan.
Indeks S&P 500 melemah 4,2 poin atau 0,07% ke 6.042,97 dan Nasdaq Composite turun 39,6 poin atau 0,20% ke 19.364,34.
Baca Juga: Wall Street Mixed, S&P 500 dan Nasdaq Naik Terdorong Kenaikan Saham Teknologi Fokus pada Data Ketenagakerjaan dan Kebijakan Suku Bunga Laporan JOLTS (Job Openings and Labor Turnover Survey) bulan Oktober akan dirilis pukul 10:00 waktu setempat, menjelang laporan payroll bulanan pada Jumat, yang menjadi indikator penting untuk menentukan arah kebijakan suku bunga The Fed. Saat ini, pedagang memperkirakan peluang lebih dari 72% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan akhir bulan ini, menurut alat CME FedWatch. Data payroll sektor swasta untuk bulan November juga dijadwalkan rilis pada Rabu.
Baca Juga: Nikkei Jepang Cetak Penutupan Tertinggi dalam 3 Minggu pada Selasa (3/12) Pejabat The Fed, termasuk Gubernur Christopher Waller, menyatakan pada Senin bahwa inflasi yang diproyeksikan turun ke level 2% membuatnya cenderung mendukung pemotongan suku bunga lainnya pada akhir bulan ini. Namun, Presiden The Fed Bank of New York John Williams menyebutkan bahwa meskipun suku bunga cenderung turun seiring waktu, ia belum bisa memastikan langkah bank sentral selanjutnya. “Kita mendengar berbagai pandangan dari pejabat The Fed, beberapa menyarankan untuk menunggu dan berhenti sejenak, sementara yang lain mengatakan pengurangan seperempat poin masih memungkinkan,” kata Paul Nolte, Senior Wealth Adviser and Market Strategist di Murphy & Sylvest.
Baca Juga: Bursa Saham Australia Cetak Rekor Baru Selasa (3/12), Dipimpin Saham Sektor Perbankan Kinerja Pasar dan Sentimen Politik Nasdaq dan S&P 500 mencatat rekor penutupan tertinggi pada sesi sebelumnya, didukung reli saham teknologi yang terus berlanjut di awal Desember setelah performa kuat pasar saham pada November. Sentimen pasar juga dipengaruhi oleh terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden AS pada pemilu bulan lalu, serta kemenangan Partai Republik di kedua kamar Kongres. Rencana Trump untuk pemotongan pajak dan deregulasi dianggap sebagai faktor positif bagi pasar saham, meskipun potensi tarif baru memunculkan kekhawatiran tentang inflasi dan perang dagang global.
Pada agenda Selasa, komentar dari Presiden The Fed Bank of Chicago Austan Goolsbee dan Gubernur The Fed Adriana Kugler akan menjadi perhatian pelaku pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto