Wall Street Diitutup Menguat Didukung Data Inflasi dan Saham Teknologi



KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup lebih tinggi pada hari Jumat, didorong oleh kenaikan saham teknologi besar dan data inflasi yang meningkatkan harapan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

Melansir Reuters, pada perdagangan Jumat (25/7), indeks S&P 500  tercatat menguat 59,88 poin atau 1,11% menjadi 5.459,10 poin. Nasdaq Composite juga naik 176,16 poin atau 1,03% menjadi 17.357,88 poin. Sementara itu Dow Jones Industrial Average menambahkan 654,27 poin atau naik 1,64% menjadi 40.589,34 poin.

Dalam sepekan ini, Reuters mencatat indeks Dow naik 0,75%, sedangkan S&P 500 turun 0,82% dan Nasdaq turun 2,08%.


Karena itu, kenaikan ini belum sepenuhnya menutup penurunan dalam dua sesi sebelumnya untuk S&P 500 dan Nasdaq Composite, yang mengakhiri minggu ini lebih rendah untuk kedua kalinya berturut-turut.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Naik Saat Megacaps Pulih Jumat (26/7), Data Inflasi Jadi Fokus

Untuk  Dow Jones Industrial Average yang berhasil berakhir di wilayah positif ini didukung oleh lonjakan saham konglomerat industri 3M sebesar 23%, persentase kenaikan harian terbesar dalam beberapa dekade setelah menaikkan perkiraan laba tahunan yang disesuaikan.

Lima anggota Magnificent Seven naik pada hari Jumat, dipimpin oleh Meta Platforms yang naik 2,7%. Namun, Tesla dan Alphabet turun masing-masing 0,2%, dengan Alphabet mencapai penutupan terendah sejak 2 Mei.

Laporan pendapatan Magnificent Seven yang akan dirilis minggu depan diharapkan mempengaruhi prospek pasar.

“Apa yang kami dapatkan minggu depan dari Apple, Microsoft, Amazon.com, dan Meta akan menentukan arah apakah rotasi akan berlanjut dan ke mana pasar akan bergerak," ujar kepala strategi ekuitas & derivatif AS di BNP Paribas, Greg Boutle.

Rotasi ini mencerminkan perpindahan dari saham dengan momentum tinggi ke sektor yang berkinerja buruk seperti saham berkapitalisasi menengah dan kecil. Russell 2000 mencatat kenaikan mingguan ketiga berturut-turut dalam dua bulan, dengan kinerja tiga minggu terbaiknya sejak Agustus 2022.

Baca Juga: Bursa Saham Australia Rebound pada Jumat (26/7), Seiring Reli Penambang dan Bank

Saham-saham kecil ini didukung oleh kenaikan moderat pada harga minyak AS di bulan Juni, yang menunjukkan pendinginan inflasi dan potensi pelonggaran kebijakan oleh The Fed pada bulan September.

Taruhan terhadap penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan September tetap stabil di sekitar 88% setelah pembacaan PCE, menurut FedWatch CME. Sebagian besar pedagang juga memperkirakan dua kali penurunan suku bunga pada bulan Desember, data LSEG menunjukkan.

“Kami melihat data ekonomi yang stabil bermanfaat bagi perluasan perdagangan,” kata Adam Hetts, kepala multi-aset global di Janus Henderson, yang mencatat bahwa saham-saham kecil telah mengungguli S&P 500 lebih dari 10% selama sebulan terakhir.

Meluasnya perdagangan juga menguntungkan sektor-sektor perekonomian yang bersifat siklus, dengan semua 11 sektor S&P menguat pada hari Jumat, dipimpin oleh Industri dan Material.

Baca Juga: Wajah Wall Street Bervariasi Saat Investor Menimbang Data PDB AS, Kamis (25/7)

Di antara saham-saham yang didorong oleh pendapatan, Deckers Outdoor melonjak 6,3% setelah menaikkan perkiraan laba tahunannya, sementara perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes naik 5,8% setelah mengalahkan perkiraan laba kuartal kedua.

Norfolk Southern naik 10,9% setelah melaporkan laba kuartal kedua di atas perkiraan Wall Street. Namun, pembuat perangkat medis Dexcom turun 40,6% setelah memangkas perkiraan pendapatan tahunannya.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 10,92 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,61 miliar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli