Wall Street ditutup bervariasi, Dow Jones menguat di tengah data ekonomi AS yang kuat



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup beragam pada akhir minggu perdagangan yang bergejolak. Dari tiga indeks utama, hanya Dow Jones Industrial Average yang berhasil menguat karena kekhawatiran inflasi membayangi pemulihan pertumbuhan ekonomi.

Jumat (21/5), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 124,75 poin atau 0,37% menjadi 34.208,9. Namun, indeks S&P 500 melemah 3,04 poin atau 0,07% ke 4.156,08 dan Nasdaq Composite turun 64,75 poin atau 0,48% ke level 13.470,99.

Keunggulan Dow Jones datang karena sokongan saham industri kelas berat, termasuk Boeing dan Caterpillar Inc. Boeing melonjak 3,1% karena sumber industri mengungkapkan bahwa pembuat pesawat telah menyusun rencana awal untuk meningkatkan produksi 737 MAX menjadi sebanyak 42 jet sebulan pada musim gugur 2022.


Saham perbankan Bank, termasuk Goldman Sachs, dan JP Morgan, juga turut mendukung Dow Jones.

Di sisi lain, walau ditutup melemah, indeks Nasdaq Composite akhirnya mengakhiri penurunan empat minggu berturut-turut karena investor kembali ke saham dengan kapitalisasi terbesar. Sebelumnya, saham mega kapitalisasi ini mengalami pukulan terbesar karena kekhawatiran lonjakan inflasi.

"Investor harus mengubah pola pikir mereka dan memahami bahwa saham teknologi akan menjadi perdagangan yang lebih lama sekarang. Investor tidak mungkin melihat peningkatan 20% di Apple dalam beberapa bulan mendatang," kata Sylvia Jablonski, Chief Executive Defiance ETFs. .

Baca Juga: Wall Street masih menguat menjelang akhir pekan

Sementara itu, indeks S&P 500 berakhir melemah dan memangkas kenaikan yang sebelumnya terjadi. Ini juga menandai penurunan indeks untuk minggu kedua secara berturut-turut. 

Saham sektor Teknologi informasi dan kebijaksanaan konsumen memimpin aksi jual pada S&P 500. Sementara sektor keuangan dan energi yang terkait dengan ekonomi membukukan keuntungan sektoral terbesar.

Analis memperkirakan perdagangan rotasi akan terus berlanjut dengan peluncuran vaksin dan pembukaan kembali ekonomi.

"Begitu kami mencapai paruh akhir tahun 2020, kami berharap untuk melihat rotasi yang lebih besar dari sektor teknologi dan ke saham yang lebih siklis dan defensif karena pemulihan ekonomi mengambil bentuk yang lebih besar," kata Greg Bassuk, Chief Executive AXS Investments.

Data ekonomi yang kuat telah memberikan tekanan pada saham-saham pertumbuhan, yang kemungkinan besar akan terpengaruh oleh potensi kenaikan suku bunga. 

Data IHS Markit menunjukkan, aktivitas bisnis AS meningkat pada bulan Mei di tengah permintaan domestik yang kuat. Tetapi simpanan pekerjaan yang belum selesai menumpuk karena produsen berjuang untuk menemukan bahan baku dan tenaga kerja.

Menyusul kemerosotan tiga hari, indeks utama Wall Street menguat pada hari Kamis setelah data menunjukkan klaim pengangguran mingguan AS paling sedikit sejak resesi yang dipicu pandemi pada tahun 2020, menunjuk pada kenaikan di pasar tenaga kerja.

Baca Juga: Bitcoin, Etherum, dan Dogecoin ramai dibahas, ini cara kerja mata uang kripto

Di sisi lain, pada perdagangan kali ini bitcoin kembali koreksi setelah Wakil Perdana Menteri China Liu He mengatakan, China akan menindak aktivitas penambangan dan perdagangan mata uang virtual. Alhasil, saham terkait cryptocurrency seperti Coinbase Global ambles 3,9%.

Sedangkan saham Ford Motor Co melonjak 6,7%. Ini jadi kenaikan satu hari terbesar bagi perusahaan sejak Desember setelah mengumumkan rencana untuk membentuk usaha patungan baterai di Amerika Serikat dengan pembuat baterai Korea Selatan SK Innovation guna mendukung peluncuran kendaraan listriknya. 

Saham Nvidia Corp juga naik 2,6% setelah mengumumkan akan melakukan stocks split dengan perbandingan 4:1. Sedangkan saham VF Corp merosot setelah perusahaan induk Vans dan The North Face itu melaporkan laba kuartalan lebih rendah dari perkiraan.

Selanjutnya: UPDATE Vaksinasi Covid-19, dosis kedua capai 9.711.246 hingga Jumat (21/5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari