Wall Street Ditutup Datar Jumat (20/9), Dow Mencapai Rekor dalam Pekan yang Kuat



KONTAN.CO.ID - Bursa saham AS ditutup hampir tidak berubah pada Jumat (21/9), dengan investor mengambil jeda setelah reli kuat pada sesi sebelumnya yang didorong oleh pemotongan suku bunga yang lebih besar dari perkiraan oleh The Fed. Namun, kenaikan saham Nike berhasil mendorong indeks Dow Jones mencapai rekor tertinggi.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 38,17 poin atau 0,09% menjadi 42.063,36. Sementara S&P 500 turun 11,09 poin atau 0,19% menjadi 5.702,55, dan Nasdaq Composite turun 65,66 poin atau 0,36% menjadi 17.948,32.

Secara mingguan, S&P 500 naik 1,36%, Nasdaq naik 1,49%, dan Dow menguat 1,62%.


Baca Juga: Wall Street Melemah Jumat (20/9), Saat Investor Menahan Diri Setelah Lonjakan Tinggi

Sektor utilitas melonjak 2,69% ke rekor tertinggi dan menjadi sektor dengan kinerja terbaik dari 11 sektor utama S&P, dipimpin oleh kenaikan 22,29% saham Constellation Energy setelah perusahaan menandatangani kesepakatan pusat data dengan Microsoft untuk membantu memulihkan unit Pembangkit Nuklir Three Mile Island di Pennsylvania.

Saham Intel juga mendukung kenaikan Dow, dengan sahamnya naik 3,31% setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Qualcomm telah mendekati perusahaan chip tersebut untuk melakukan akuisisi.

Setelah mencatatkan persentase kenaikan harian terbesar sejak pertengahan Agustus, indeks utama cenderung bergerak datar sepanjang sesi, tetapi berhasil mencatatkan kenaikan mingguan setidaknya 1%.

Saham sempat mengurangi kerugian setelah pernyataan Gubernur The Fed, Christopher Waller, meningkatkan ekspektasi bahwa bank sentral akan kembali memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan November, setelah memangkas suku bunga dengan besaran yang sama pada Rabu lalu.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Tergelincir Jumat (20/9), Setelah Lonjakan Akibat Suku Bunga AS

Namun, Gubernur Michelle Bowman menyatakan bahwa pemotongan yang lebih kecil minggu ini mungkin lebih diinginkan.

"Pasar masih mencoba untuk menyesuaikan diri karena ada beberapa pelaku pasar yang mungkin mengharapkan pemotongan sebesar 50 basis poin, tetapi banyak yang tidak mengharapkannya," kata Sid Vaidya, U.S. chief wealth strategist di TD Wealth, New York.

"Anda harus lebih selektif dan terukur karena kami memperkirakan pertumbuhan akan sedikit melambat dan valuasi, terutama dalam saham berkapitalisasi besar, agak berlebihan, sehingga Anda harus lebih hati-hati."

Pasar sepenuhnya memperkirakan akan ada pemotongan setidaknya 25 basis poin pada bulan November, dengan peluang pemotongan sebesar 50 basis poin mencapai 48,9%, menurut CME FedWatch Tool.

The Fed memulai siklus pelonggaran moneter pada hari Rabu dan memproyeksikan periode pertumbuhan ekonomi yang stabil dengan tingkat pengangguran dan inflasi yang rendah.

Baca Juga: Wall Street Naik, S&P 500 Cetak Rekor Didorong Euforia Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Sementara itu, saham FedEx anjlok 15,23% setelah perusahaan menurunkan proyeksi pendapatan setahun penuh, yang menyebabkan indeks Dow Jones Transport turun 3,53%, penurunan harian terbesar sejak April 2023.

Saham Nike melonjak 6,84% setelah mengatakan mantan eksekutif senior Elliott Hill akan bergabung kembali dengan perusahaan untuk menggantikan John Donahoe sebagai CEO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto