Wall Street Ditutup Melemah: Dow, S&P 500, Nasdaq Terseret Kekhawatiran Pendanaan AI



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup melemah dengan indeks S&P 500 dan Nasdaq yang didominasi teknologi merosot ke level terendah dalam tiga minggu karena kekhawatiran yang terus-menerus tentang perdagangan kecerdasan buatan yang membebani saham teknologi. 

Rabu (17/12/2025), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 228,29 poin atau 0,47% menjadi 47.885,97, indeks S&P 500 melemah 78,83 poin atau 1,16% ke 6.721,43 dan indeks Nasdaq Composite melemah 418,14 poin atau 1,81% ke 22.693,32. 

Pada sesi ini, saham Oracle anjlok 5,4% setelah sebuah laporan mengatakan bahwa mitra pusat data terbesar perusahaan cloud tersebut, Blue Owl Capital, tidak akan mendukung kesepakatan senilai US$ 10 miliar untuk fasilitas berikutnya. 


Di sisi lain, saham Amazon.com juga turun 0,6% setelah laporan mengatakan perusahaan tersebut sedang dalam pembicaraan untuk berinvestasi sekitar US$ 10 miliar di OpenAI, pembuat ChatGPT.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Melemah Tipis, Investor Cermati Petunjuk Baru

Kekhawatiran tentang sektor teknologi yang lebih luas yang mengambil lebih banyak utang untuk mengembangkan kecerdasan buatan telah menghambat pengambilan risiko akhir-akhir ini.

"Ada kecemasan yang muncul tentang perdagangan AI. ... Pendorong utamanya adalah tingkat belanja modal dan sifat sirkular dari beberapa pengeluaran dengan OpenAI sebagai pusatnya," kata Ross Mayfield, ahli strategi investasi di Baird Private Wealth Management.

"Pertanyaan yang lebih luas menjelang Tahun Baru adalah tentang keberlanjutan dan pengembalian investasi dari semua pengeluaran ini," katanya.

Di saat yang sama, saham unggulan AI, Nvidia, juga melemah 3,8% dan pembuat chip Broadcom turun 4,5%, menyebabkan indeks chip yang lebih luas turun 3,9%.

Sementara itu, saham Alphabet turun 3,2% setelah laporan Reuters mengatakan unit Google-nya mengambil inisiatif baru untuk mengikis keunggulan perangkat lunak Nvidia, dan bekerja sama dengan Meta untuk melakukannya.

YouTube milik Google mengumumkan bahwa penghargaan Oscar akan disiarkan secara eksklusif di platform tersebut secara gratis di seluruh dunia dan di YouTube TV mulai tahun 2029. 

Baca Juga: Pelemahan Daya Beli Menahan Laju Saham Sektor Konsumer Non Siklikal

Dalam berita media lainnya, dewan direksi Warner Bros Discovery resmi menolak tawaran akuisisi Paramount Skydance senilai US$ 108,4 miliar untuk perusahaan media tersebut, dan lebih memilih tawaran mengikat dari Netflix. Saham Netflix naik 0,2%, sementara Paramount dan Warner Bros masing-masing turun 5,4% dan 2,4%. 

Saham sektor energi naik seiring dengan harga minyak mentah karena Presiden AS Donald Trump memerintahkan blokade terhadap semua kapal tanker minyak yang dikenai sanksi yang masuk dan keluar Venezuela. Saham ConocoPhillips dan Occidental Petroleum masing-masing menguat lebih dari 4%. 

Gubernur Federal Reserve Christopher Waller, yang sering dianggap sebagai pendukung kebijakan moneter yang lunak, memberikan sedikit kelegaan bagi investor. Ia mengatakan bank sentral masih memiliki ruang untuk memangkas suku bunga di tengah melemahnya pasar kerja.

Laporan penting berikutnya adalah data inflasi konsumen pada hari Kamis dari Departemen Perdagangan.

Selanjutnya: Pekerja dan Pengusaha Kritisi Ketentuan UMP

Menarik Dibaca: Rayakan HUT ke-67 NTB dengan Promo HokBen Paket Berdua Hemat sampai 19 Desember

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News