Wall Street Ditutup Melemah Tajam Seiring Merosotnya Produsen Chip dan Megacaps



KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Bursa Saham di Amerika Serikat (AS) berakhir melemah tajam pada hari Jumat (15/9) karena penurunan saham produsen chip di tengah kekhawatiran lemahnya permintaan konsumen.

Sementara kenaikan imbal hasil Treasury menekan Amazon dan perusahaan-perusahaan dengan pertumbuhan megacap lainnya.

Melansir Reuters, Indeks S&P 500 turun 1,22% menjadi berakhir pada 4.450,32 poin. Nasdaq turun 1,56% menjadi 13.708,34 poin, sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,83% menjadi 34.618,24 poin.


Baca Juga: Wall Street Melemah, Dipicu Penurunan Saham Peralatan Chip

Pembuat chip Applied Materials, Lam Research, dan KLA Corp turun lebih dari 4% setelah Reuters melaporkan bahwa TSMC meminta vendor utamanya menunda pengiriman.

Nvidia turun 3,7%; Advanced Micro Devices kehilangan 4,8%; sedangkan Broadcom dan Micron Technology masing-masing turun lebih dari 2%. Hal ini menyebabkan indeks Philadelphia Semiconductor menurun sekitar 3% untuk sesi tersebut.

Ada kekhawatiran terhadap permintaan chip otomotif setelah serikat pekerja United Auto Workers mogok di pabrik General Motors, Ford, dan Chrysler Stellantis.  Produksi industri China pada Agustus melebihi perkiraan, menunjukkan dukungan ekonomi yang baru diberikan mulai berpengaruh.

Data terbaru menunjukkan penjualan ritel AS pada Agustus meningkat, mengurangi kekhawatiran resesi. Imbal hasil Treasury AS naik menjelang pertemuan Federal Reserve, mengingat inflasi AS yang di atas target. 

Baca Juga: Menhan China Tengah Diselidiki Kasus Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa

Lisa Erickson dari U.S. Bank Wealth Management menyatakan pertumbuhan ekonomi terus bertahan namun pasar khawatir terhadap inflasi dan suku bunga. Prediksi trader menunjukkan kemungkinan besar The Fed mempertahankan suku bunga pada pertemuan 20 September.

Saham seperti Amazon dan Microsoft turun lebih dari 2%, sementara Meta Platforms menurun 3,7%. Adobe turun 4,2% setelah mengumumkan program kertas komersial.

Volume perdagangan di bursa AS meningkat dengan adanya kontrak derivatif triwulanan. Semua sektor dalam indeks S&P 500 mengalami penurunan, dengan teknologi informasi dan sektor diskresi konsumen menjadi yang terbesar.

Dalam sepekan ini, S&P 500 dan Nasdaq mengalami penurunan, sedangkan Dow Jones naik sedikit.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Dow Jones Mencatat Kenaikan Harian Terbesar

Debut Arm Holdings di Nasdaq mendorong Instacart menaikkan kisaran harga IPO-nya dengan target penilaian hingga $10 miliar. Neumora Therapeutics memulai debut dengan harga di bawah perkiraan.

Jumlah saham yang turun di S&P 500 melebihi yang naik dengan rasio 4,4 banding satu. S&P 500 dan Nasdaq mencatat beberapa titik tertinggi dan terendah baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli