KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kembali menguat pada penutupan perdagangan Senin (22/3) karena saham teknologi
rebound dari aksi jual yang dipicu oleh melonjaknya
yield obligasi Amerika Seikat (AS) dalam beberapa pekan terakhir. Senin (22/3), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 103,23 poin atau 0,32% ke level 32.731,2, indeks S&P 500 pun menguat 27,49 poin atau 0,70% menjadi 3.940,59 dan indeks Nasdaq Composite menanjak 162,31 poin atau 1,23% ke posisi 13.377,54. Sentimen utama yang mengerek bursa saham AS datang berkat reli saham Tesla yang melonjak di awal pekan. Hal tersebut terjadi usai Ark Investment mematok target harga baru bagi perusahaan teknologi yang didirikan Elon Musk tersebut.
Asal tahu saja, pada Jumat (19/3), Ark Investment menargetkan saham Tesla bisa mendekati US$ 3.000 pada tahun 2025 mendatang. Alhasil, saham Tesla Inc ditutup naik 2,3% ke US$ 670 per saham dan berhasil mendorong S&P 500 ke zona positif. Selama sesi perdagangan tersebut, Tesla sempat diperdagangkan melonjak lebih dari 6% sebelum akhirnya memangkas keuntungan jelang penutupan. Pertumbuhan saham naik lebih dari 1,43% sementara nilai saham turun 0,07% dalam pembalikan dari rotasi besar tahun ini dalam portofolio investasi. Kenaikan tajam dalam
yield US Treasury sejak pertengahan Februari telah membebani saham teknologi yang terbang tinggi. Dalam periode tersebut, investor berbondong-bondong masuk ke saham yang dinilai
underpriced, dari saham mega-cap yang diuntungkan dengan pertumbuhan, yang telah memicu reli tahun lalu.
Baca Juga: Wall Street menguat didorong rebound saham sektor teknologi Penurunan
yield US Treasury tenor 10 tahun dari level tertinggi dalam 14 bulan setelah mencapai 1,754% minggu lalu, memungkinkan saham teknologi untuk bangkit kembali, kata Tom Hayes,
Chairman of Hedge Fund Great Hill Capital LLC di New York. "Ini akan terlihat seperti sektor teknologi kembali tumbuh, tetapi saya pikir itu akan jauh lebih moderat daripada yang dipikirkan orang," kata Hayes. "Ada banyak sekali kenaikan di banyak sektor, dan kami telah melihat para manajer investasi telah masuk ke (saham) cyclicals dan saham yang lebih nilai. Saya pikir itu berlanjut selama 18 bulan ke depan," katanya. Berkat hal tersebut, indeks Nasdaq yang berisi saham teknologi melampaui S&P 500 dan Dow Jones, yang keduanya membukukan level tertinggi sepanjang masa di pekan lalu di tengah taruhan bahwa stimulus dan peluncuran vaksin kemungkinan akan mengarah pada pertumbuhan ekonomi AS terkuat sejak 1983. "Saham-saham teknologi cukup terpukul dan tidak mengejutkan melihat mereka sedikit pulih dari posisi terendahnya," kata Jake Wujastyk,
Chief Market Analyst and Founding Member of TrendSpider.
Sementara itu, indeks Kansas City Southern melonjak 11,1% setelah Canadian Pacific Railway Ltd setuju untuk mengakuisisi operator kereta api dalam kesepakatan tunai dan saham senilai US$ 25 miliar untuk membuat jalur kereta api pertama yang mencakup Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Sementara itu, saham perbankan yang telah menikmati reli karena prospek ekonomi yang cerah, turun 2,27%. Indeks teknologi S&P 500 melonjak 1,93%, sementara energi dan keuangan masing-masing ditutup turun 1,01% dan 1,30%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari