KONTAN.CO.ID - Wall Street ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa (2/4) karena investor mempertimbangkan kemungkinan bahwa The Fed dapat menunda pemotongan suku bunganya. Sementara saham Tesla turun setelah pembuat mobil listrik tersebut membukukan lebih sedikit pengiriman triwulanan untuk pertama kalinya hampir dalam empat tahun. Saham Tesla turun 4,9%, salah satu penurunan terbesar pada S&P 500 dan Nasdaq.
Melansir
Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 396,61 poin atau 1% menjadi 39.170,24. S&P 500 kehilangan 37,96 poin atau 0,72% pada 5,205.81 dan Nasdaq Composite turun 156,38 poin atau 0,95% menjadi 16.240,45.
Baca Juga: Wall Street Melemah, Terseret Anjloknya Saham Asuransi Kesehatan Saham-saham sektor kesehatan juga termasuk yang berkinerja paling lemah pada hari ini. Saham UnitedHealth, CVS Health, dan Humana semuanya turun tajam karena pemerintah AS mempertahankan tingkat penggantian biaya untuk penyedia paket kesehatan Medicare Advantage tidak berubah. Kehati-hatian investor meningkat seiring imbal hasil US Treasury 10-tahun naik ke level tertinggi sejak akhir November. Laporan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang solid baru-baru ini telah menimbulkan keraguan mengenai apakah The Fed dapat melaksanakan tiga kali penurunan suku bunga yang diuraikan dalam perkiraan terbarunya. "Narasi 'lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama' kembali berlaku meskipun faktanya The Fed memang memperkirakan penurunan suku bunga pada tahun ini. Jadi hal ini membuat pasar khawatir," kata Quincy Krosby, chief global strategist at LPL Financial. Di mana Indeks Volatilitas CBOE, ukuran ketakutan Wall Street, naik. “Pasar yang sehat perlu mundur dan kemungkinan besar ini adalah kemundurannya,” kata Krosby. S&P 500 tetap naik sekitar 9% untuk tahun ini sejauh ini. Sebagai informasi, data pada hari Selasa menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang manufaktur AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Februari. Sementara lowongan pekerjaan AS tetap stabil pada tingkat yang lebih tinggi. Pasar telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga menjadi sekitar dua kali pada tahun ini, dari tiga kali pada beberapa minggu lalu, menurut aplikasi probabilitas suku bunga LSEG.
Baca Juga: GLOBAL MARKETS-Stocks Fall, Yields Climb as Investors Assess Rate Cut Outlook Pejabat The Fed yang berbicara pada hari Selasa menegaskan kembali bahwa bank sentral AS tidak terburu-buru menurunkan suku bunga.
Presiden he Fed San Francisco Mary Daly menyebutkan “risiko nyata” dari pemotongan suku bunga terlalu cepat dan mengunci inflasi yang terlalu tinggi. Presiden The Fed Bank of Cleveland Loretta Mester mengatakan, dia masih memperkirakan bank sentral akan mampu menurunkan suku bunga tahun ini dan mencatat bahwa pelonggaran tersebut mungkin akan dimulai pada pertemuan kebijakan bulan Juni jika data ekonomi mengizinkannya. Investor dengan sabar menunggu data non-farm payrolls AS pada hari Jumat. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto