Wall Street Ditutup Menghijau Kamis (15/2), Setelah Rilis Data Penjualan Ritel AS



KONTAN.CO.ID - Wall Street ditutup lebih tinggi pada hari Kamis (15/2) karena data penjualan ritel turun lebih dari perkiraan. Sehingga memberi harapan bahwa The Fed akan segera mulai memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

S&P 500 naik 29,05 poin atau 0,58% menjadi berakhir pada 5.029,67 poin dan Nasdaq Composite naik 47,03 poin atau 0,30% menjadi 15.906,17. Sedangkan, Dow Jones Industrial Average naik 350,07 poin atau 0,91% menjadi 38.774,73.

Baca Juga: Wall Street Menguat Tipis di Tengah Data Ekonomi AS yang Beragam


Sebuah laporan Departemen Perdagangan menunjukkan, penjualan ritel AS turun 0,8% di bulan Januari, terbebani oleh penurunan di dealer mobil dan SPBU.

Data tersebut membuat investor tidak terlalu stres terhadap data inflasi yang lebih panas dari perkiraan pada hari Selasa yang telah menyebabkan saham melemah.

“Investor menyambut baik fakta bahwa kita mendapat laporan ritel yang lebih lemah dari perkiraan,” kata Neville Javeri, manajer portofolio di Allspring Global Investments.

"Mungkin konsumen melambat, mungkin ini menghilangkan angka CPI yang lebih tinggi yang kita lihat beberapa hari lalu."

Baca Juga: Wall Street Berakhir Lebih Tinggi Rabu (14/2), Terangkat Saham Uber, Lyft, dan Nvidia

“Ini menunjukkan bahwa mungkin perekonomian mungkin sedikit lemah sehingga ini merupakan kabar buruk yang berpotensi menjadi kabar baik karena hal ini berarti The Fed kemungkinan besar akan menurunkan suku bunganya,” kata Thomas Martin, senior portfolio manager di GLOBALT.

Taruhan untuk penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin di bulan Mei naik tipis menjadi 40%, sementara peluang untuk bulan Juni berada di sekitar 79%, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan, klaim awal tunjangan pengangguran negara mencapai 212.000 untuk pekan yang berakhir 10 Februari, lebih rendah dari perkiraan 220.000.

Pada hari Jumat, laporan indeks harga produsen (PPI) akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang perekonomian, yang dapat memandu The Fed dalam pertemuan mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto