Wall Street Ditutup Menghijau Usai Melewati Pekan yang Penuh Gejolak



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street melonjak pada hari Jumat dengan mencatatkan hari terbaiknya sejauh ini pada tahun 2022 setelah mengakhiri minggu yang penuh gejolak yang ditandai oleh pendapatan perusahaan yang beragam, gejolak geopolitik di Eropa dan rencana Federal Reserve yang semakin agresif.

Ketiga indeks saham utama AS memulai hari perdagangan dengan memerah, tetapi berhasil berbalik menghijau seiring berjalannya sesi.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 564,69 poin, atau 1,65%, menjadi 34.725,47. Sementara S&P 500 (.SPX) naik 105,34 poin, atau 2,43%, menjadi 4.431,85 dan Nasdaq Composite (.IXIC) menguat 417,79 poin, atau 3,13%, menjadi 13.770,57.


"Investor mencoba menyesuaikan diri dengan dampak siklus suku bunga yang lebih tinggi ini," kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments yang berbasis di New Vernon, New Jersey. 

Baca Juga: Indeks S&P 500 dan Nasdaq Terangkat Rekor Penjualan Apple

"Untuk beberapa dari mereka, saham masih tetap lebih menarik daripada obligasi," katanya.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan penurunan belanja konsumen ditambah dengan pembacaan sentimen konsumen terendah dalam satu dekade, dan harga Core PCE tahun-ke-tahun - tolok ukur inflasi pilihan Federal Reserve - berada di 4,9% alias sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan.

Pada akhir pertemuan kebijakan moneternya pada hari Rabu, The Fed memperjelas niatan mereka untuk menaikkan suku bunga utama lebih agresif daripada yang diperkirakan banyak pelaku pasar.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, semua kecuali energi (.SPNY) berakhir menghijau. Saham teknologi (.SPLRCT) adalah yang paling perkasa dengan menguat 4,3% yang merupakan penguatab satu hari terbesar untuk sektor ini sejak 6 April 2020.

Musim pelaporan kuartal keempat berjalan lancar, dengan 168 perusahaan di S&P 500 telah merilis laporan keuangan. Dari jumlah tersebut, 77% diantaranya telah memberikan hasil yang mengalahkan konsensus, menurut data Refinitiv.

Baca Juga: Merosot 1,20% pada Pekan Ini, Simak Proyeksi IHSG pada Pekan Depan

Tetapi investor semakin fokus pada sejauh mana perusahaan-perusahaan memperkirakan tantangan pasokan global yang sedang berlangsung akan mempengaruhi laba mereka ke depan.

“Saat kita memasuki 2022, dan saat Omicron memuncak dan cuaca membaik, saya memperkirakan tekanan rantai pasokan akan mereda,” kata Ross Mayfield, analis strategi investasi di Baird di Louisville, Kentucky. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi