Wall Street ditutup menguat disokong sektor energi



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasar saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Selasa (20/2). Saham sektor energi memberi tenaga bagi indeks acuan di Wall Street. Namun, koreksi saham Facebook menahan laju indeks sehingga tidak signifikan.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (DJIA) berakhir menguat 116,36 poin atau setara 0,47% ke level 24.727,27. Sementara, S&P 500 naik tipis 4,02 poin atau 0,15% menjadi 2.716,94. Nasdaq juga ditutup naik 20,06 poin atau setara 0,27% ke posisi 7.364,30.

Mayoritas saham sektor energi menguat, setelah harga minyak mentah naik lebih dari 2% dan menyentuh level tertinggi tiga pekan. Komoditas energi melesat di tengah ketegangan di Timur Tengah dan kemungkinan penurunan produksi minyak di Venezuela bakal berlanjut.


Meski demikian, laju indeks di Wall Street tertahan, lantaran saham Facebook berakhir turun 2,6%. Pasalnya, perusahaan media sosial ini menghadapi dugaan skandal penyalahgunaan privasi penggunanya. Komisi Perdagangan Federal AS menuntut penjelasan dari Facebook mengenai bagaimana data pribadi penggunanya bisa digunakan oleh konsultan politik yang disewa oleh Presiden Donald Trump pada masa kampanye 2017 silam.

Saham Facebook telah turun sekitar 9% selama dua sesi terakhir. Ini penurunan dua hari terbesar sejak Februari 2016. Facebook bukan satu-satunya saham media sosial yang terkena dampak. Saham Snap Inc juga turun 2,56%, bahkan Twitter Inc anjlok 10,38$.

“Bagian negatifnya adalah mereka akan dibawa ke hadapan Kongres dan kita akan lihat apakah akan ada aturan baru yang akan dibuat, yang dapat menghambat pertumbuhan perusahaan. Itu benar-benar yang dikhawatirkan," kata Joe Saluzzi, co-manager perdagangan Themis Trading, seperti dilansir Reuters, Selasa.

Wall Street juga cukup positif saat The Federal Reserve memulai pertemuan dua hari pada Selasa. Pelaku pasar berekspektasi bank sentral AS hanya akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun ini, meskipun masih ada yang belum mengesampingkan kemungkinan kenaikan sebanyak empat kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini