Wall Street Ditutup Menguat, Investor Menanti Data Inflasi dan Ketenagakerjaan AS



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup menguat jelang data inflasi dan ketenagakerjaan di minggu ini yang akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai jalur suku bunga Federal Reserve.

Ketiga indeks saham utama naik karena investor mencerna komentar Ketua The Fed Jerome Powell pada Jumat (25/8) bahwa bank sentral AS mungkin perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk memastikan inflasi terkendali

Senin (28/8), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,62% menjadi 34.559,98 poin, indeks S&P 500 naik 0,63% ke 4.433,31 poin dan indeks Nasdaq Composite menguat 0,84% menjadi 13.705,13 poin.


Fokus saat ini beralih ke laporan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada hari Kamis (31/8), dan data non-farm payrolls yang akan dirilis pada hari Jumat (1/9).

“Fakta bahwa Powell tidak mengungkapkan pendapatnya dan mengatakan sesuatu yang sangat hawkish atau sangat menakutkan terhadap pasar – hal ini telah terbukti menjadikan hal ini sedikit berisiko, bahkan jika dia juga tidak terlalu dovish,” kata Ross Mayfield, Analis Strategi Investasi di Baird.

Baca Juga: Wall Street Menguat Saat Yield US Treasury Turun, Senin (28/8)

Pada sesi ini, harga saham Nvidia naik 1,78% dan merupakan saham yang paling banyak diperdagangkan di indeks S&P 500. Nilai perdagangan saham dari pembuat chip ini mencapai US$ 31 miliar.

Sementara itu, saham megacaps lainnya juga menguat, dengan Apple dan Alphabet, keduanya naik 0,9%.

Saham 3M melonjak 5,2% setelah laporan bahwa konglomerat tersebut untuk sementara setuju untuk membayar lebih dari US$ 5,5 miliar untuk menyelesaikan lebih dari 300.000 tuntutan hukum yang mengklaim mereka menjual penyumbat telinga tempur militer AS yang rusak.

Sejalan, saham Goldman Sachs naik 1,8% setelah pemberi pinjaman mencapai kesepakatan untuk menjual bisnis penasihat investasi ke perusahaan manajemen kekayaan Creative Planning LLC.

Saham perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di AS termasuk JD.com, Baidu dan Alibaba menguat lebih dari 2%. Ini terjadi setelah China mengurangi separuh bea materai pada perdagangan saham yang efektif pada hari Senin untuk meningkatkan pasarnya yang sedang lesu.

Baca Juga: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas Hari Ini, Selasa (29/8)

Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo membahas kekhawatiran mengenai pembatasan terhadap bisnis AS termasuk Intel dan Micron dengan Menteri Perdagangan China Wang Wentao. Saham Micron naik 2,5% dan Intel bertambah 1,1%.

Komisi Perdagangan Federal AS menangguhkan tantangannya terhadap pembelian Horizon Therapeutics senilai senilai US$ 27,8 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari