KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup menguat setelah data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan menawarkan bukti ketahanan ekonomi Amerika Serikat (AS). Tetapi kenaikan dibatasi karena investor khawatir tentang kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve di bulan-bulan mendatang. Rabu (15/2), indeks S&P 500 ditutup naik 0,28% ke 4.147,61, indeks Nasdaq Composite naik 0,92% menjadi 12.070,59, dan indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,11% ke 34.128,05. Sembilan dari 11 indeks sektoral pada S&P 500 naik, dipimpin oleh kenaikan 1,2% pada sektor diskresioner konsumen.
Penguatan bursa saham AS datang setelah sebuah laporan Departemen Perdagangan menunjukkan, penjualan ritel melonjak 3% pada Januari. Hal itu didukung oleh pembelian kendaraan bermotor dan barang lainnya yang mendorong angka tersebut melewati estimasi 1,8% dari para ekonom yang disurvei oleh
Reuters. Pada hari Selasa, data menunjukkan harga konsumen AS meningkat pada bulan Januari, yang akhirnya meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga kebijakan setidaknya dua kali lebih banyak di tahun ini ke kisaran 5%-5,25%.
Baca Juga: Wall Street Tertekan Lagi Saat Data Penjualan Ritel AS Meningkat "Kabar baik dari ritel, dan secara luas dari ekonomi yang lebih kuat, sebagian besar sudah diperhitungkan," kata Ross Mayfield,
Investment Strategist di Baird di Louisville, Kentucky. "Pada saat yang sama, kekuatan itu telah mengambil ekspektasi pasar dari pemotongan suku bunga dan memindahkan tingkat dana The Fed sedikit lebih tinggi," lanjut Mayfield. Dipicu oleh
rebound saham-saham pertumbuhan yang terpukul pada penurunan pasar saham tahun lalu, indeks S&P 500 telah naik 8% sepanjang tahun 2023 ini. Sejalan, indeks Nasdaq telah pulih 15%. Musim pendapatan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan telah memberikan optimisme yang hati-hati. Lebih dari setengah dari semua perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatan triwulanan, dan hampir 70% dari mereka telah melampaui ekspektasi laba, menurut data I/B/E/S dari Refinitiv. Itu dibandingkan dengan rata-rata jangka panjang sebesar 66%. Pada perdagangan sesi ini, saham Apple, Alphabet, Amazon dan Tesla naik antara 1,4% dan 2,4%, mendorong kenaikan di S&P 500 dan Nasdaq. Saham Roblox melonjak 26% setelah platform game yang populer di kalangan anak-anak ini melampaui perkiraan pemesanan triwulanan. Saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC) yang terdaftar di AS turun 5,3% setelah Berkshire Hathaway Inc milik Warren Buffett memangkas sahamnya di pembuat chip tersebut.
Baca Juga: IHSG Disetir Suku Bunga BI, Ini Rekomendasi Saham yang Bisa Dilirik pada Kamis (16/2) Selanjutnya, saham Airbnb Inc naik lebih dari 13% setelah perusahaan membukukan hasil yang mengalahkan perkiraan karena permintaan perjalanan yang kuat. Sedangkan saham Devon Energy merosot sekitar 10% setelah produsen minyak serpih itu meleset dari ekspektasi untuk laba kuartalan karena pukulan produksi dari cuaca dingin yang parah di AS dan biaya yang lebih tinggi. Setelah bel, saham Roku melonjak 14% mengikuti perkiraan pendapatan yang mengalahkan ekspektasi analis. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari