Wall Street Ditutup Menguat: S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor Penutupan Tertinggi Baru



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup naik tipis dan membuat indeks S&P 500 dan Nasdaq capai rekor tertingginya. Sentimen bagi bursa saham Amerika Serikat (AS) ini datang karena investor menilai komentar terbaru dari pejabat Federal Reserve sebagai petunjuk mengenai waktu penurunan suku bunga dan rencana laporan kinerja kuartalan dari Nvidia.

Selasa (21/5), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 66,22 poin atau 0,17% menjadi 39.872,99, indeks S&P 500 menguat 13,28 poin atau 0,25% ke 5.321,41 dan indeks Nasdaq Composite menguat 37,75 poin atau 0,22% ke 16.832,62.

Nasdaq mencatat rekor penutupan keempat dalam enam sesi terakhir dan indeks S&P ditutup pada rekor penutupan untuk pertama kalinya sejak 15 Mei.


indeks S&P 500 diperdagangkan dalam kisaran sekitar 27 poin pada sesi tersebut.

Pada sesi ini, saham Nvidia, perusahaan terbesar ketiga di Wall Street berdasarkan kapitalisasi pasar, akan melaporkan kinerjanya setelah bel penutupan pada hari Rabu (22/5) yang kemungkinan akan menjadi katalis pasar yang signifikan dan akan menguji apakah reli besar-besaran pada saham-saham terkait AI dapat dipertahankan.

Baca Juga: Wall Street Turun, Investor Menanti Kebijakan The Fed yang Cenderung Hati-hati

Saham pembuat chip tersebut naik 0,64% pada hari Selasa dan sudah menguat sekitar 93% pada tahun ini, setelah melonjak hampir 240% pada tahun 2023.

Investor juga menantikan risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed, yang dijadwalkan pada hari Rabu, setelah beberapa pejabat Fed pada hari Selasa memperkuat pendirian bahwa yang terbaik bagi bank sentral adalah bersabar sebelum mulai menurunkan suku bunga.

"Investor hanya menunggu saja untuk hari ini karena ada dua hal penting yang akan diumumkan besok, risalah rapat Fed dikombinasikan dengan pendapatan Nvidia, jadi menurut saya orang-orang tidak ingin membuat taruhan besar sebelum hal tersebut," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York.

Dia mengatakan The Fed "masih sangat bergantung pada data dan sebagai hasilnya, mereka akan melakukan apa yang diperintahkan oleh data dan itu cukup banyak, namun Wall Street akan terus memperkirakan, termasuk kami sendiri, bahwa The Fed akan terus melakukan hal tersebut. The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September."

Pasar saat ini memperkirakan peluang 64,8% untuk pemotongan setidaknya 25 basis poin pada pertemuan bank sentral bulan September, menurut FedWatch Tool CME.

Pada sesi kali ini, saham pengecer melemah 0,36% karena banyaknya laporan triwulanan dari grup tersebut yang menandakan berakhirnya musim pendapatan. Di mana, saham Lowe berakhir lebih rendah setelah perusahaan perbaikan rumah tersebut memperingatkan tekanan margin operasi pada kuartal saat ini.

Saham pengecer suku cadang otomotif AutoZone juga melemah 3,53% setelah penjualan kuartal ketiga meleset.

Baca Juga: IHSG Melemah Pada Selasa (21/5), Simak Proyeksinya untuk Rabu (22/5)

Saham M.N Macy melonjak 5,13% setelah operator department store menaikkan perkiraan laba tahunannya, meskipun membukukan penurunan penjualan yang lebih besar dari perkiraan untuk kuartal pertama.

Di sisi lain, saham JPMorgan Chase naik 2,01%, memulihkan sebagian dari penurunan 4,5% pada hari Senin, membantu mendorong kenaikan indeks bank S&P 500.

Saham IBM.N pun menguat 2,09% karena rencana merilis rangkaian model kecerdasan buatan sebagai perangkat lunak sumber terbuka dan membantu Arab Saudi melatih sistem AI dalam bahasa Arab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari