KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wal Street
rebound setelah sektor keuangan bangkit usai beberapa pemberi pinjaman terbesar di Amerika Serikat (AS) menyelamatkan First Republic Bank.Bahkan Tiga indeks utama ditutup menguat tajam, dengan penguatan di atas 1%. Kamis (16/3), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 1,17% menjadi 32.246,55, indeks S&P 500 menguat 1,76% ke 3.960,28 dan Nasdaq Composite menguat 2,48% ke 11.717,28. Selain sektor keuangan, sektor teknologi juga berkontribusi pada penguatan dan membantu mendorong indeks Nasdaq ke kinerja terkuatnya sejak 2 Februari 2022.
Pada sesi kali ini, sentimen masih berasal dari kisah perbankan regional AS setelah kenaikan suku bunga 50 basis poin yang dilakukan European Central Bank (ECB), yang pada hari sebelumnya yang meredam sentimen investor yang sudah dirugikan oleh kekhawatiran krisis perbankan. Institusi keuangan, termasuk JP Morgan Chase & Co dan Morgan Stanley, mengonfirmasi laporan sebelumnya bahwa mereka akan menyetor hingga US$ 30 miliar ke pundi-pundi First Republic Bank untuk menstabilkan kondisi perusahaan.
Baca Juga: Wall Street Menguat di Awal Perdagangan Kamis (16/3) Setelah ECB Mengerek Bunga Acuan "Bank saling menjaga satu sama lain," kata kepala investasi Huntington Private Bank, John Augustine. "Kami memiliki dua outlier yang turun dan sekarang mereka ingin menyelamatkan apa yang dianggap sebagai bank yang lebih utama." Saham JP Morgan dan Morgan Stanley masing-masing naik 1,94% dan 1,89%. Sementara itu, saham First Republic Bank melesat 9,98%. Sentimen positif menyebar ke pemberi pinjaman regional lainnya, dengan Alliance Bancorp dan PacWest Bancorp masing-masing naik 14,09% dan 0,7%, menyusul awal yang negatif. Indeks perbankan regional KBW naik 3,26%, sedangkan sektor perbankan pada indeks S&P 500 menguat 2,16%, karena kedua sub-indeks membalikkan kerugian. Kekhawatiran tentang bank telah mengguncang pasar saham dalam beberapa hari terakhir setelah runtuhnya SVB Financial memicu ketakutan efek lebih lanjut di sektor perbankan. Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan sistem perbankan AS tetap sehat dan penduduk Negeri Paman Sam dapat merasa yakin bahwa simpanan mereka akan tersedia saat dibutuhkan. Pada sesi kali ini, saham Credit Suisse yang terdaftar di AS juga menguat setelah bank mendapatkan fasilitas kredit hingga US$ 54 miliar dari Swiss National Bank untuk menopang likuiditas dan kepercayaan investor.
Baca Juga: ECB Tetap Mengerek Suku Bunga Meski Ada Gejolak Perbankan Sementara itu, data menunjukkan jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diharapkan minggu lalu, menunjuk pada penguatan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan, yang dapat membujuk The Fed untuk terus menaikkan suku bunga lebih lanjut.
Angka penjualan ritel yang lemah, serta data yang menunjukkan tren penurunan inflasi produsen, pada hari Rabu telah mendukung taruhan kenaikan suku bunga kecil oleh Federal Reserve pada pertemuannya yang ditutup pada 22 Maret. Pasar uang sebagian besar masih menghargai kenaikan suku bunga 25 basis poin oleh Fed pada pengumuman kebijakan 22 Maret. Saham induk Facebook Meta Platforms dan operator Snapchat Snap Inc, masing-masing naik 3,63% dan 7,25%, setelah pemerintah AS mengancam akan memberlakukan larangan pada TikTok. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari