KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street mengakhiri sesi hari Selasa (31/10) dengan kenaikan. Investor menantikan pembaruan kebijakan moneter The Fed, sementara mereka mencerna beragamnya sejumlah laporan pendapatan. Melansir
Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 123,91 poin atau 0,38% menjadi 33.052,87, S&P 500 menguat 26,98 poin atau 0,65% menjadi 4.193,8, dan Nasdaq Composite bertambah 61,76 poin atau 0,48% menjadi 12.851,24. Seluruh 11 sektor industri utama S&P 500 menguat, dipimpin real estat naik 2%. Sementara sektor yang paling lemah, layanan komunikasi naik 0,2%.
"Pergerakan hari ini kembali ke wilayah positif karena adanya konsensus yang berkembang bahwa the Fed kemungkinan besar akan menunda kenaikan suku bunga tahun ini," kata Greg Bassuk, kepala eksekutif AXS Investments dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Wall Street Jatuh, Investor Menunggu Kabar The Fed di Tengah Rilis Kinerja Emiten Bassuk juga menunjuk pada laporan-laporan keuangan yang beragam dan perusahaan-perusahaan yang "menyampaikan kekhawatiran mengenai kuartal-kuartal mendatang dengan kenaikan harga-harga energi dan meningkatnya ketidakpastian" seputar perang di Israel dan Ukraina yang "tidak menunjukkan adanya akhir." Ketiga indeks utama Wall Street mencatat kerugian bulanan ketiga berturut-turut. Untuk S&P 500, turun 2,2% untuk bulan ini dan Dow turun 1,4%, ini merupakan penurunan beruntun bulanan terpanjang sejak pandemi mengguncang pasar pada awal tahun 2020. Nasdaq yang turun 2,8% pada bulan Oktober, terakhir kali turun selama tiga bulan berturut-turut pada periode yang berakhir Juni 2022 Sebagai informasi, The Fed memulai pertemuan kebijakan moneter selama dua hari. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga stabil pada hari Rabu (1/11).
Baca Juga: Wall Street Perkasa Didukung Momentum Laporan Kinerja Investor akan memantau pernyataannya dan komentar Ketua The Fed Jerome Powell untuk mendapatkan petunjuk tentang rencananya. Optimisme bahwa The Fed akan menunda kenaikan suku bunga diimbangi oleh reaksi terhadap laporan pendapatan yang mengecewakan dan kegelisahan atas geopolitik. Saham produsen alat berat Caterpillar merosot 6,7% karena tanda-tanda melambatnya permintaan membayangi kenaikan pendapatan kuartalan. Dan saham produsen obat Amgen turun 2,8% karena penjualan kuartal ketiga dari beberapa obat terkenal di bawah ekspektasi. “Tetapi dengan imbal hasil US Treasury tenor 10 tahun yang hanya naik sedikit sepanjang hari, beberapa investor mencari penawaran murah mengingat pelemahan saham baru-baru ini,” kata Sameer Samana, Senior Global Market Strategist di Wells Fargo Investment Institute. "Semua jalan saat ini mengarah kembali ke suku bunga jangka panjang yang berdampak pada ekuitas," kata Samana Ia menambahkan bahwa dalam saham, beberapa investor mungkin terdorong oleh gagasan bahwa, "aksi jual baru-baru ini membawa kita kembali ke tingkat yang cukup bernilai dari tingkat yang terlalu mahal."
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham ELSA, BMTR, dan GGRM, Rabu (1/11) Namun, analis ini mewaspadai peristiwa-peristiwa yang akan datang yang dapat menjadi katalisator besar untuk obligasi dan pada gilirannya ekuitas. Bersamaan dengan pembaruan kebijakan The Fed, ia juga menunggu rencana pembiayaan Departemen Keuangan AS yang akan dirilis pada hari Rabu. Pada hari Jumat, para investor juga akan memantau laporan pekerjaan AS bulan Oktober dan reaksi pasar keuangan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto