Wall Street Ditutup Naik pada Kamis (6/4), Investor Fokus ke Data Pekerjaan Lainnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street berakhir lebih tinggi pada hari Kamis (6/4), dibantu oleh reli saham Alphabet. Investor yang khawatir dengan perlambatan ekonomi, melihat data pekerjaan yang akan datang.

Melansir Reuters, S&P 500 naik 0,36% untuk mengakhiri sesi di level 4.105,02 poin. Nasdaq naik 0,76% menjadi 12.087,96 poin dan Dow Jones Industrial Average naik 0,01% menjadi 33.485,29 poin.

Saham Alphabet Inc menguat 3,8% dan Microsoft naik 2,6%, dengan keduanya menyediakan lebih banyak bahan bakar daripada saham lainnya untuk kenaikan S&P 500. Unit Google Alphabet berencana untuk menambahkan fitur kecerdasan buatan ke mesin pencarinya, lapor Wall Street Journal.


Menambah data terbaru yang mengisyaratkan pasar tenaga kerja yang lemah, klaim pengangguran awal turun ke penyesuaian musiman 228.000 untuk pekan yang berakhir 1 April, dibandingkan ekspektasi 200.000 klaim.

Baca Juga: Wall Street Tertekan pada Kamis (6/4) Jelang Libur Panjang

Data Departemen Tenaga Kerja dari minggu sebelumnya direvisi untuk menunjukkan 48.000 lebih aplikasi telah diterima.

Wall Street telah melemah dalam beberapa hari terakhir sebagai tanggapan atas tanda-tanda perlambatan ekonomi, termasuk data yang lemah pada daftar gaji swasta dan lowongan pekerjaan awal pekan ini.

Itu menandai perubahan dari beberapa bulan terakhir, ketika investor menyambut data ekonomi yang lemah atas dasar bahwa itu mungkin berarti kenaikan suku bunga Fed berhasil. Serta The Fed dapat melonggarkan kampanyenya untuk mengendalikan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade.

Suku bunga berjangka menyiratkan para pedagang terpecah tentang apakah The Fed akan menaikkan suku bunga targetnya atau mempertahankannya tetap stabil pada pertemuan Mei mendatang, menurut alat Fedwatch CME Group.

"Pasar sedang mencoba untuk memutuskan apakah ketakutan 'pertumbuhan dan resesi' atau ketakutan 'pendakian Fed' lebih berarti bagi harga, dan jadi membingungkan antara apakah pasar tenaga kerja yang melemah adalah kabar baik karena membuat Fed berhenti pada bulan Mei. atau berita buruk karena itu berarti resesi benar-benar datang," kata Ross Mayfield, analis Baird di Louisville.

Baca Juga: Saingi AS dan Asia, Parlemen Eropa Beri Lampu Hijau RUU Semikonduktor US$ 47 Miliar

Investor sekarang fokus pada laporan yang lebih komprehensif tentang non-farm payrolls, yang diperkirakan meningkat sebesar 239.000 di bulan Maret, turun dari 311.000 pekerjaan yang ditambahkan di bulan sebelumnya. Laporan itu akan dirilis pada hari Jumat, ketika pasar saham AS akan ditutup untuk liburan Jumat Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto