Wall Street Ditutup Naik Tipis Jelang Banjir Laporan Kinerja di Pekan Depan



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup menguat tipis di akhir pekan menyusul hasil kinerja pendapatan yang beragam. Di sisi lain, investor menilai bagaimana data ekonomi yang bertentangan dapat memengaruhi potensi kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Jumat (21/4), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 22,34 poin atau 0,07% ke 33.808,96, indeks S&P 500 menguat 3,73 poin atau 0,09% menjadi 4.133,52 dan indeks Nasdaq Composite menguat 12,90 poin atau 0,11% menjadi 12.072,46.

Untuk pekan ini, indeks S&P 500 tergelincir 0,1%, Dow turun 0,2% dan Nasdaq melemah 0,4%.


Sebuah survei menunjukkan aktivitas bisnis AS meningkat ke level tertinggi 11 bulan pada bulan April, semakin mengaburkan prospek kebijakan moneter The Fed setelah data di awal minggu menunjukkan melemahnya ekonomi.

Pada sesi ini, saham Procter & Gamble Co naik 3,5% karena pelanggan terus membeli meskipun harga berulang kali naik, dan membantu pembuat produk dari deterjen Tide dan pisau cukur Gillette hingga sampo Head & Shoulders dan pasta gigi Crest itu meningkatkan perkiraan penjualan dan margin pada kuartal ketiga.

Baca Juga: Wall Street Merosot Setelah Laporan Pendapatan Suram yang Dipimpin Tesla

Indeks utama S&P 500 secara umum stabil selama tahap awal laporan pendapatan kuartal I-2023 yang diharapkan investor untuk menunjukkan hasil yang tidak terlalu bagus.

Minggu depan masih banyak laporan kinerja, termasuk dari perusahaan teknologi dan pertumbuhan megacap yang sahamnya telah membantu reli pada indeks S&P 500 sejak awal tahun ini.

“Pasar pada dasarnya, Wall Street berada dalam sedikit pola bertahan menjelang laporan pendapatan perusahaan teknologi besar minggu depan,” kata Keith Lerner, co-chief investment officer di Truist Advisory Services.

"Ada tarik menarik antara data ekonomi yang baik dan buruk, data pendapatan yang baik dan buruk."

Beberapa perusahaan yang akan merilis kinerja di pekan depan adalah perusahaan dengan nilai kapitalisasi tertinggi termasuk Microsoft, induk Google, Alphabet dan Amazon.

Saham Amazon naik 3% pada hari Jumat setelah sebuah perusahaan riset memperkirakan bisnis pengecer online di Amerika Utara akan mengalahkan perkiraan Wall Street.

Sektor material turun 0,9%, menjadi yang terbesar di antara indeks S&P 500, terbebani oleh penurunan saham Freeport-McMoRan Inc dan Albemarle Corp.

Baca Juga: Negara-Negara Anggota G7 Pertimbangkan Larangan Total Ekspor ke Rusia

Albemarle merosot 10% setelah Chili meluncurkan rencana untuk menasionalisasi industri lithium. Saham Freeport turun 4,1% setelah laba kuartal pertama dari penambang tembaga itu berkurang lebih dari setengahnya.

Dalam berita pendapatan lainnya, saham HCA Healthcare Inc melonjak sekitar 4% setelah operator rumah sakit menaikkan perkiraan untuk tahun 2023. Laporannya mendorong saham operator rumah sakit lainnya.

Sejauh ini, sebagian besar analis mempertahankan ekspektasi minggu lalu tentang penurunan laba kuartalan hampir 5% tahun-ke-tahun di perusahaan S&P 500, menurut data Refinitiv.

"Laporan pendapatan serta panduan yang tidak dapat diprediksi ke depan telah meningkat pesat," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel. "Anda memiliki tanda-tanda bahwa ekonomi sedang melemah di semua tempat."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari