Wall Street Ditutup Turun Rabu (30/10), Menjelang Laporan Pendapatan Megacap



KONTAN.CO.ID - Wall Street ditutup lebih rendah pada Rabu (30/10) karena saham-saham chip mengalami penurunan. Sementara investor menunggu berbagai laporan pendapatan perusahaan besar.

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 91,51 poin atau 0,22% menjadi 42.141,54, S&P 500 kehilangan 19,25 poin atau 0,33% menjadi 5.813,67, dan Nasdaq Composite turun 104,82 poin atau 0,56% menjadi 18.607,93.

Baca Juga: Wall Street Menguat pada Rabu (30/10) Saat Data Ekonomi Positif Bermunculan


Microsoft dan Meta Platforms melaporkan pendapatan mereka setelah penutupan pasar, dengan keduanya melampaui perkiraan pendapatan kuartalan.

Saham Alphabet, perusahaan pertama dari lima saham "Magnificent Seven" megacap yang melaporkan hasil minggu ini, naik 2,8% setelah mengalahkan ekspektasi pendapatan dan laba kuartal ketiga pada hari Selasa.

Kenaikan saham Alphabet membantu mengimbangi penurunan pada saham chip yang terkena imbas dari prospek suram Advanced Micro Devices dan Qorvo, yang masing-masing jatuh 10,6% dan 27,3%.

Sementara itu, saham Super Micro Computer anjlok 32,6% setelah Ernst & Young mengundurkan diri sebagai akuntan perusahaan. Saham Nvidia juga turun 1,4%.

Baca Juga: IHSG Turun 6 Hari Beruntun Hingga Rabu (30/10), Saham Big Cap Rontok

Sektor teknologi informasi menjadi penurun terbesar secara sektoral dengan penurunan sebesar 1,34%, sedangkan kenaikan saham Alphabet mendorong sektor layanan komunikasi.

"Penurunan besar pada Qorvo, Advanced Micro, dan Super Micro menyebabkan sedikit kekhawatiran dan mengurangi euforia dari hasil Google yang luar biasa tadi malam," kata Michael James, direktur perdagangan saham di Wedbush Securities.

“Fokus utama jelas akan tertuju pada laporan dan panduan khusus saham,” tambahnya.

Saham Eli Lilly turun 6,2% setelah gagal mencapai perkiraan penjualan untuk obat-obatan penurunan berat badan dan diabetes yang populer.

Starbucks melaporkan penurunan penjualan kuartalan setelah penutupan pasar karena permintaan global yang melemah.

Baca Juga: Bitcoin Tembus US$70.000, Lonjakan Terbesar di Tengah Krisis Keuangan Global

Dalam data ekonomi, produk domestik bruto (PDB) AS meningkat pada tingkat tahunan sebesar 2,8%, sedikit di bawah perkiraan ekonom sebesar 3,0%.

Laporan terpisah menunjukkan pertumbuhan tenaga kerja sektor swasta AS meningkat lebih tinggi dari yang diharapkan dengan penambahan 233.000 pekerjaan pada Oktober.

Persaingan ketat antara kandidat presiden AS, Kamala Harris dan Donald Trump, juga menjadi perhatian utama investor menjelang pemilihan 5 November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto