KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasar saham di Wall Street ditutup variatif pada Kamis (2/11) malam. Namun, Dow Jones berhasil mengukir rekor tertinggi meski sempat bergerak liar. Pasar mencermati rancangan UU reformasi pajak yang diajukan Partai Republik. Mengutip CNBC, Dow Jones Industrial Average melesat 81,25 poin atau 0,35% menjadi 23.516,26. Indeks
rebound setelah turun pada awal perdagangan. Ini posisi rekor tertinggi. S&P 500 ditutup naik tipis 0,02% ke level 2.579,85. Indeks keluar dari tekanan didukung sektor keuangan.
Sedangkan, Nasdaq ditutup melemah tipis 0,02% pada level 6.714,94. Investor sektor teknologi kecewa dengan rencana insentif pajak dana repatriasi yang sebesar 12%. Banyak perusahaan teknologi besar yang menanam dana di luar AS. Rancangan UU reformasi pajak dirilis Kamis pagi. Rencananya, secara permanen tarif pajak perusahaan akan dipangkas menjadi 20% dari sebelumnya 35%. Namun, ada pemecahan sejumlah pajak untuk perusahaan dan individu. Pajak penghasilan individual tertinggi sebesar 39,6%. "Tidak ada yang mudah, bagaimanapun masih ada ketegangan mengenai ketentuan pajak apa yang bisa dibatasi atau dihilangkan untuk mengimbangi pemotongan agresif tingkat suku bunga korporat dan pribadi. Perlu ada keseimbangan," kata Steve Blitz, Kepala ekonom AS di TS Lombard, seperti dilansir CNBC.
Prospek reformasi pajak belakangan ini telah membantu pasar saham mencapai rekor. Namun, Phil Blancato, CEO Ladenburg Thalmann Asset Management, mengatakan pasar masih belum yakin reformasi pajak akan selesai tahun ini. "Terlalu banyak anggota Senat yang tidak mendukung rencana ini," katanya. Selain pajak, investor juga mencermati pencalonan Gubernur Fed Jerome Powell sebagai Ketua The Fed menggantikan Janet Yellen. Pencalonan Powell secara umum sesuai harapan pasar. "Powell adalah dovish Kursi Fed saat ini, Janet Yellen, adalah dovish. Saya pikir pasar memiliki harga di kursi Fed dovish," kata Adam Sarhan, CEO dari 50 Park Investments. Wall Street juga masih merespon rilis laporan keuangan perusahaan. Yang terbaru, raksasa teknologi Facebook membukukan kinerja kuartalan lebih baik dari perkiraan dengan laba bersih per saham yang disesuaikan sebesar US$ 1,59, jauh di atas perkiraan US$ 1,28. Secara keseluruhan, sebagian besar laporan kinerja emiten melebihi ekspektasi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dupla Kartini