KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup dengan sedikit berubah, menyerahkan pemulihan awal dari penurunan tajam pada sesi sebelumnya setelah Federal Reserve memperkirakan pemotongan suku bunga yang lebih sedikit dari yang diharapkan dan inflasi yang lebih tinggi tahun depan. Kamis (19/12), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 15,37 poin atau 0,04% menjadi 42.342,24, indeks S&P 500 melemah 5,08 poin, atau 0,09% ke 5.867,08 dan indeks Nasdaq Composite turun 19,92 poin atau 0,10% ke 19.372,77. Dow berhasil menghentikan penurunan tajam selama 10 sesi, yang merupakan penurunan terpanjang sejak 1974.
Pada sesi sebelumnya, Dow dan S&P 500 mengalami penurunan persentase 1 hari terbesar sejak awal Agustus, dan indeks Nasdaq mengalami penurunan harian terbesar sejak Juli setelah The Fed pada hari Rabu mengatakan pihaknya memperkirakan akan melakukan hanya 2 kali pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun 2025. Itu artinya setengah poin persentase lebih rendah dari perkiraannya pada bulan September 2024, untuk tahun pertama pemerintahan Trump yang baru.
Baca Juga: Wall Street Berbalik Menguat pada Kamis (19/12) Setelah Aksi Jual Hari Sebelumnya Dengan dengan penurunan baru-baru ini, indeks S&P 500 tercatat masih naik 23% sepanjang tahun ini. DI mana,indeks Dow naik lebih dari 12% dan Nasdaq naik 29%. Data ekonomi Amerika Serikat (AS) sejalan dengan pandangan The Fed, dengan klaim pengangguran awal mingguan turun lebih dari yang diharapkan. Sementara, produk domestik bruto untuk kuartal ketiga direvisi untuk menunjukkan peningkatan 3,1% dari laju 2,8% yang dilaporkan sebelumnya. "Ini jelas mengirimkan pesan bahwa suku bunga tidak akan terus turun jika inflasi tidak terus menurun, dan kami telah melihat inflasi sedikit meningkat di sini, dan itu menjadi perhatian Fed," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior di Ingalls & Snyder di New York. "Pasar gelisah, karena kami telah mengalami pergerakan yang sangat besar." Sekarang, para investor hanya melihat satu penurunan suku bunga seperempat poin pada pertengahan 2025, dan melihat total kurang dari dua pemotongan pada akhir tahun, dibandingkan dengan ekspektasi minggu lalu tentang tiga pemotongan suku bunga. Imbal hasil Treasury yang lebih panjang lebih tinggi setelah data ekonomi, dengan obligasi acuan 10 tahun mencapai titik tertinggi hampir 7 bulan sebesar 4,594%. Indeks volatilitas CBOE, pengukur rasa takut Wall Street, melemah hingga ditutup pada 24,09 setelah ditutup pada titik tertinggi 5,5 bulan sebesar 27,62 sehari sebelumnya.
Baca Juga: IHSG Tinggalkan Level 7.000, Cek Saham yang Banyak Dilego Asing, Kamis (19/12) Saham bank naik 0,3% karena kenaikan imbal hasil cenderung meningkatkan profitabilitas pemberi pinjaman, sementara pemerintahan Trump yang akan datang diperkirakan akan melonggarkan peraturan pada sektor tersebut. Saham Micron merosot 16,2% setelah perkiraan pendapatan dan laba kuartalannya di bawah estimasi, menyeret indeks PHLX Semiconductor turun 1,6%.
Saham pembangun rumah Lennar turun 5,2% setelah melaporkan hasil kuartal keempat di bawah estimasi, membebani indeks perumahan PHLX, yang turun 2,6%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari