Wall Street: Dow Naik 400 Poin, S&P 500 dan Nasdaq Menghentikan Penurunan 4 Hari



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street ditutup lebih tinggi pada perdagangan Senin (7/8), mendapatkan kembali sebagian dari penurunan yang terjadi pada pekan lalu. Para investor menambah posisi menjelang laporan inflasi Amerika Serikat (AS) yang sangat ditunggu-tunggu pada hari Kamis (10/8).

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 407,51 poin atau 1,16% menjadi 35.473,13 - kenaikan satu hari terbesar sejak 15 Juni.

Sementara itu, S&P 500 naik 40,41 poin atau 0,90% pada 4.518,44 dan Nasdaq Composite bertambah 85,16 poin atau 0,61% pada 13.994,40.


Nasdaq yang sangat bergantung pada teknologi menghentikan penurunan beruntun selama empat sesi, menyamai rekor penurunan terpanjangnya tahun ini.

S&P 500 juga menghentikan penurunan selama empat sesi. Indeks ini telah mengalami dua kali penurunan pada tahun 2023: pada awal Mei dan Februari. Indeks ini mengalami penurunan selama lima sesi pada bulan Desember.

Baca Juga: Wall Street Menguat di Awal Pekan, Investor Menunggu Rilis Data Inflasi AS

Asal tahu, Wall Street berakhir lebih rendah pada pekan lalu karena para investor memilih posisi profit taking setelah berbulan-bulan mengalami kenaikan. Dipicu kekhawatiran atas data ekonomi, laporan pendapatan yang beragam, dan kenaikan imbal hasil US Treasury.

Saham AS telah menguat tajam pada tahun 2023, dengan indeks S&P 500 naik 17,7% tahun ini, didorong oleh optimisme seputar kecerdasan buatan dan harapan soft landing untuk ekonomi terbesar di dunia.

"Saya pikir Anda memiliki cukup banyak orang yang mungkin ingin menaruh uang untuk bekerja karena mereka benar-benar melewatkan banyak reli ini, jadi itu akan membatasi sisi negatifnya (dari aksi ambil untung)," kata Jack Janasiewicz, lead portfolio strategist di Natixis Investment Managers.

Ia memperkirakan akan ada beberapa perdagangan sideways dalam waktu dekat. Aksi ambil untung oleh para investor yang memanfaatkan reli akan berimbang dengan mereka yang masuk saat terjadi pelemahan.

Meskipun perdagangan di bulan Agustus secara musiman lebih lambat karena liburan musim panas, beberapa peristiwa dan rilis data masih dapat memberikan para investor bahan pertimbangan.

Baca Juga: Inflasi AS Tinggi Sinyal Gubernur Federal Reserve Board Michelle Bowman Bunga Naik

Pada hari Kamis (10/8), laporan harga konsumen AS terbaru diperkirakan akan memberikan petunjuk mengenai jalur kebijakan moneter The Fed. Setelah laporan ketenagakerjaan pada hari Jumat memicu kembali kekhawatiran bahwa bank sentral dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

Presiden The Fed New York John Williams, anggota yang memiliki hak suara tahun ini, mengatakan dia memperkirakan suku bunga dapat mulai turun pada awal 2024.

Sementara Gubernur Michelle Bowman mengatakan kenaikan suku bunga tambahan kemungkinan akan diperlukan untuk menurunkan inflasi ke target 2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto