Wall Street hanya beberapa poin mendekati level tertinggi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street makin mendekati level tertinggi untuk mencetak rekor baru. Selasa (23/7), indeks S&P 500 menguat 0,68% ke 3.005,47 mendekati rekor tertinggi 3.014,30 yang tercatat pada 15 Juli lalu.

Dow Jones Industrial Average pun kemarin menguat 0,65% ke 27.349,19, hanya 10 poin di bawah level tertinggi pada 15 Juli. Sedangkan indeks Nasdaq naik 0,58% ke 8.251,40 yang hanya 7 pointdari level tertinggi 15 Juli lalu.

Pasar saham melaju setelah Bloomberg melaporkan bahwa Perwakilan Dagang Amerika Serikat (AS) alias US Trade Representative Robert Lighthizer akan terbang ke Shanghai pekan depan untuk berunding dengan pejabat China soal perdagangan.


Bursa juga terangkat oleh kinerja positif sejumlah emiten seperrti Coca-Cola Co. Harga saham emiten minuman ini melonjak 6,1% ke rekor tertinggi setelah rilis laporan keuangan yang menunjukkan laba lebih tinggi daripada prediksi. Coca-Cola pun menaikkan prediksi pendapatan setahun penuh.

Anggota Dow Jones lainnya, United Technologies Corp menguat 1,5% juga setelah menaikkan prediksi laba dan penjualan tahunan.

Sejauh ini, para penghuni indeks S&P 500 diperkirakan akan mencatat kenaikan laba 1% di kuartal kedua. Hari ini, pasar menunggu rilis kinerja Facebook Inc. Besok, Amazon.com dan Alphabet Inc akan merilis kinerja kuartal kedua.

Dari makroekonomi, Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin kongres mencapai kesepakatan untuk perpanjangan dua tahun pagu utang dan pagu belanja sehingga menghindarkan pemerintah AS dari default pada tahun ini. Tapi, hal ini akan menyebabkan kenaikan defisit anggaran.

"Tercapainya kesepakatan pagu utang merupakan kabar positif bagi seluruh sektor, karena menghilangkan satu kekhawatiran pada outlook pertumbuhan dan saham pada umumnya," kata Mike Loewengart, vice president of investment strategy E*Trade Financial kepada Reuters.

Meski harapan pemangkasan agresif hingga 50 basis point mulai luntur, investor masih berkeyakinan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga 25 basis point pada akhir bulan ini. Alhasil, minat pembelian saham masih terasa.

Kamis esok, European Central Bank akan menggelar rapat bulanan. Pasar memperkirakan ECB akan merilis stimulus atau pelonggaran moneter. Bahkan, ada prediksi penurunan suku bunga hingga 10 basis point.

Ini menyusul penurunan prediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dan tahun depan oleh International Monetary Fund (IMF) kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati