Wall Street Jatuh, Investor Menunggu Kabar The Fed di Tengah Rilis Kinerja Emiten



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham utama Wall Street turun dalam perdagangan berombak pada hari Selasa (31/10) menjelang pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve. Sementara investor juga menimbang kumpulan laporan pendapatan terbaru dan menganalisis lebih banyak data ekonomi.

Selasa (31/10) pukul 21.11 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,11% ke 32.894. Indeks S&P 500 naik tipis 0,01% ke 4.167. Nasdaq Composite melemah 0,23% ke 12.766.

Harga saham Nvidia turun 3,7% setelah sebuah laporan mengatakan pembatasan oleh Amerika Serikat (AS) dapat memaksa perancang chip tersebut membatalkan pesanan senilai miliaran dolar ke Tiongkok. Saham dengan pertumbuhan besar lainnya seperti Meta Platforms dan Microsoft turun antara 0,4% dan 1%.


Enam dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan melemah. Sektor teknologi informasi memimpin kerugian.

Baca Juga: Merosot di Oktober, Cermati Arah IHSG & Rekomendasi Saham Pilihan di November 2023

Di sisi pendapatan, pembuat mesin berat Caterpillar turun 6,3% karena persediaan dealer perusahaan meningkat dan simpanan pesanan dalam jumlah besar menyusut. Laporan ini menunjukkan bahwa permintaan peralatan mulai melambat. Harga saham produsen obat Amgen tergelincir 4,3% setelah melaporkan hasil kuartal ketiga.

Harga saham Pfizer turun 1,5% setelah produsen obat tersebut melaporkan kerugian kuartalan pertamanya sejak 2019.

Data PMI Chicago pada bulan Oktober berada pada angka 44 dibandingkan ekspektasi sebesar 45. Sementara angka terpisah menunjukkan biaya tenaga kerja AS meningkat secara solid pada kuartal ketiga.

“Peningkatan indeks biaya tenaga kerja yang sedikit lebih kuat pada kuartal ketiga merupakan tanda lain bahwa pelonggaran cepat dalam kondisi pasar tenaga kerja mungkin akan memudar,” kata Andrew Hunter, wakil kepala ekonom AS di Capital Economics kepada Reuters.

Dia menambahkan bahwa bukti-bukti ke depan masih menunjukkan pertumbuhan upah akan semakin melambat dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Juga: Rupiah Ditutup Menguat Tipis, Begini Proyeksi Untuk Rabu (1/11)

Pasar saham AS berada di zona merah selama tiga bulan berturut-turut. S&P 500 dan Nasdaq berada di jalur terburuk pada bulan Oktober sejak 2018.

The Fed memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari pada hari Selasa. Pada akhir pertemuan esok, bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap stabil, menurut FedWatch CME Group.

Komentar The Fed pada hari Rabu akan sangat penting dalam menilai berapa lama kebijakan moneter akan tetap bersifat restriktif di tengah tanda-tanda kekuatan ekonomi baru-baru ini.

Selain pendapatan, sejumlah data pasar tenaga kerja sepanjang minggu ini juga akan menjadi fokus. Puncaknya adalah laporan non-farm payrolls pada hari Jumat, sebagai petunjuk lebih lanjut mengenai kekuatan perekonomian AS.

Harga saham Pinterest melonjak 14,8% karena platform berbagi gambar tersebut mengalahkan perkiraan pendapatan dan laba kuartal ketiga pada pasar periklanan digital yang stabil.

Baca Juga: IHSG Turun 2,70% Sepanjang Oktober, Ini Prediksi Nilai Wajar Indeks dari Panin AM

Saham perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS seperti JD.Com, Alibaba, PDD Holdings, dan Bilibili merosot antara 1,5% dan 2,4% setelah data menunjukkan aktivitas manufaktur Tiongkok secara tak terduga mengalami kontraksi pada bulan Oktober.

Harga saham VF Corp turun 6,7% setelah pembuat sepatu Vans tersebut menarik perkiraan tahunannya. Sementara penyedia solusi cloud Arista Networks naik 8,5% karena prospek pendapatan kuartal keempat yang optimis.

Harga saham Sarepta Therapeutics merosot 45,9% karena terapi gen kelainan otot dari pengembang obat tersebut gagal dalam uji coba tahap akhir. Saham klien Sarepta, Catalent, juga turun 16,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati