Wall Street jatuh untuk hari kedua, harga minyak kian menambah kekhawatiran pasar



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street anjlok untuk hari kedua berturut-turut pada perdagangan Selasa (21/4). Jatuhnya harga minyak dan suram perkiraan laporan kuartalan perusahaan kian memperburuk kekhawatiran akan perlambatan ekonomi.

Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 2,67% menjadi 23.018,88 poin. Sementara, indeks S&P 500 kehilangan 3,07% menjadi 2.736,57. Indeks Nasdaq Composite turun 3,48% menjadi 8.263,23.

Baca Juga: Wall Street melemah terseret kejatuhan harga minyak, menambah kekhawatiran resesi


Semua 11 indeks sektor S&P 500 turun 1,6% atau lebih, dengan sektor energi meluncur untuk ketujuh kalinya dalam delapan sesi setelah kontrak minyak West Texas Intermediate (WTI) jatuh di bawah nol.

Pasar kini menjadi waspada terhadap tingkat kerusakan ekonomi akibat langkah-langkah penutupan untuk menghentikan aktivitas bisnis dan memicu jutaan PHK.

"Kapan negara akan membuka kembali ekonomi mereka, dan apa artinya itu? Saya berharap kita melihat hari berombak seperti ini sampai kita mendapatkan visibilitas dan mencari tahu, tapi itu akan sementara," kata Joe Saluzzi, co-manager of trading di Themis Trading.

Klaim pengangguran AS mencapai 22 juta pada bulan lalu karena perusahaan meluncurkan langkah-langkah penghematan biaya yang dramatis untuk mengatasi kemerosotan. Rilis survei aktivitas bisnis AS pada Kamis depan kemungkinan anjlok ke posisi terendah era resesi.

Baca Juga: Bursa Asia kompak melemah terseret Wall Street dan harga minyak berjangka WTI

Coca-Cola Co jadi bukti terbaru tentang kerusakan yang ditimbulkan oleh krisis kesehatan global, mengatakan hasil kuartal saat ini akan mendapat pukulan telak dari rendahnya permintaan minuman ringan.

Saham International Business Machines Corp turun 2,9% setelah perusahaan menarik perkiraan tahunan 2020 pada Senin malam. Pemimpin industri chip Texas Instruments turun 3,9% menjelang laporan kuartalannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto