KONTAN.CO.ID - Nasdaq menguat pada Kamis (27/6), dengan indeks lainnya flat hingga sedikit naik. Dipicu oleh penurunan imbal hasil US Treasury setelah serangkaian data ekonomi yang mendukung saham-saham megacap. Melansir
Reuters, pukul 9:59 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 12,72 poin atau 0,03% menjadi 39.140,52, S&P 500 naik 3,58 poin atau 0,07% menjadi 5.481,48, dan Nasdaq Composite naik 39,06 poin atau 0,22% menjadi 17.844,21. Data ekonomi terbaru menunjukkan pesanan baru untuk barang modal utama yang diproduksi di Amerika Serikat (AS) secara tak terduga turun pada bulan Mei.
Sementara pesanan barang tahan lama inti turun 0,1%, berbanding perkiraan kenaikan 0,2%. Hal ini meningkatkan harapan bahwa ekonomi yang melemah dapat mendorong The Fed untuk menurunkan suku bunga pada bulan September.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Turun Kamis (27/6), Terseret Saham Micron dan Jelang Data Inflasi Klaim pengangguran mingguan turun menjadi 233.000, tidak mencapai ekspektasi 236.000. Lebih lanjut, cetak akhir menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS meningkat lebih dari yang diperkirakan pada kuartal pertama. Saham-saham megacap menguat seiring penurunan imbal hasil US Treasury setelah data tersebut, dengan Amazon.com naik 0,9% setelah mencapai nilai pasar US$2 triliun untuk pertama kalinya pada Rabu. Sektor jasa konsumen memimpin kenaikan dengan kenaikan 0,8%, dipimpin oleh kenaikan saham Meta Platforms dan Netflix. Sedangkan, saham-saham keuangan menjadi hambatan terbesar di Dow dan penurunan terbesar di sektor S&P 500. Sementara itu, saham Micron merosot 5% setelah perkiraan pendapatan kuartal keempat yang sesuai ekspektasi mengecewakan investor yang berharap lebih dari kinerja pembuat chip memori di tengah booming kecerdasan buatan. Dengan beberapa saham mahal yang memiliki bobot besar mendukung kenaikan Wall Street sejak akhir 2023, para pelaku pasar telah menyoroti kekhawatiran mengenai keberlanjutan reli ini dan menyerukan perlunya diversifikasi portofolio untuk melindungi dari kemungkinan kerugian tajam. "Ini benar-benar pertanyaan tentang apakah pendapatan perusahaan di sektor teknologi dapat tetap tangguh. Jika tidak, maka kita mungkin akan melihat pengambilan keuntungan secara berkala dan koreksi kecil," kata Mike Gallagher, direktur riset di Continuum Economics. "Akan sedikit sulit bagi sektor teknologi untuk mendorong pasar seperti yang telah dilakukan." Saham Walgreens Boots Alliance merosot 23,8% setelah memangkas perkiraan laba 2024 dan mengumumkan rencana untuk menutup lebih banyak toko yang berkinerja buruk di AS.
Baca Juga: Bursa Saham AS: Wall Street Naik Tipis, Investor Waspadai Data Inflasi Saham Nvidia turun 1,7% dalam satu hari perdagangan yang bergejolak lainnya untuk favorit perdagangan AI. Data hari Kamis datang menjelang rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) bulanan pada hari Jumat - ukuran inflasi yang disukai The Fed.
Investor sebagian besar tetap pada pandangan mereka tentang sekitar dua kali pemotongan suku bunga tahun ini, menurut data FedWatch LSEG. Meskipun bank sentral AS hanya memproyeksikan satu kali dan kemungkinan hampir 66% untuk pemotongan pada bulan September. Di tempat lain, Presiden AS Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump dijadwalkan untuk saling berhadapan dalam debat pertama pada hari itu. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto