Wall Street Kembali Anjlok, Harga Saham Perbankan Tertekan Isu Credit Suisse



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street kembali tumbang di awal perdagangan hari ini. Rabu (15/3) pukul 21.29 WIB, Dow Jones Industrial Average melorot 1,59% ke 31.643. Indeks S&P 500 anjlok 1,47% ke 3.863. Sedangkan Nasdaq Composite turun 1,14% ke 11.298.

Wall Street tertekan karena gejolak di Credit Suisse memperbaharui kekhawatiran akan krisis perbankan. Sementara data yang mengisyaratkan pelemahan ekonomi tetap menghidupkan harapan langkah kebijakan moneter yang kurang agresif oleh Federal Reserve pada bulan Maret.

Saham Credit Suisse yang terdaftar di Amerika Serikat (AS) turun 24,3% dan mencapai rekor terendah. Harga saham bank ini terjun setelah investor terbesar bank Swiss itu mengatakan tidak dapat memberikan lebih banyak bantuan keuangan Credit Suisse.


Memicu harapan kebijakan Fed yang kurang hawkish, data menunjukkan penjualan ritel turun 0,4% bulan lalu dari pertumbuhan 3,2% pada Januari. Sementara ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kontraksi 0,3%.

Baca Juga: Kekhawatiran Kasus SVB Berkurang, Rupiah Menguat Hari ini (15/3)

Sebuah laporan terpisah menunjukkan harga produsen AS secara tak terduga turun pada bulan Februari. Sedangkan kenaikan harga pada bulan Januari tidak sebesar perkiraan semula.

Data terbaru ini menawarkan harapan dalam perang melawan inflasi. Data tersebut muncul pada saat runtuhnya SVB Financial dan rekanan Signature Bank mengipasi kekhawatiran tentang kesehatan bank lain. Alhasil, para pelaku pasar dan investor berharap bahwa The Fed akan menghindari kenaikan suku bunga yang tajam pada pertemuan berikutnya untuk memastikan stabilitas keuangan.

Yield US Treasury tenor 10-tahun turun menjadi 3,47%. Sedangkan US Treasury tenor 2 tahun yang paling mencerminkan ekspektasi suku bunga, turun menjadi 3,87%..

Para pelaku pasar sekarang melihat peluang 50:50 untuk kenaikan suku bunga 25 basis poin dan jeda kenaikan pada pertemuan Maret Fed.

Setelah jaminan dan tindakan darurat oleh otoritas AS telah membantu bank-bank regional melakukan rebound di sesi sebelumnya, harga saham perbankan kembali turun di awal perdagangan. Harga saham First Republic Bank turun 13,1%. Sementara harga saham Western Alliance Bancorp dan PacWest Bancorp masing-masing turun 7,1% dan 18,4%, sebelum perdagangan saham mereka dihentikan karena volatilitas.

Baca Juga: Jelang Hasil RDG BI, Cermati Pergerakan IHSG Kamis (16/3)

Bank-bank besar AS termasuk JPMorgan Chase & Co, Citigroup dan Bank of America Corp turun antara 5% dan 1%.

Indeks perbankan regional KBW turun 3,8%. Sedangkan indeks perbankan S&P 500 turun 4,2%%. 

"Apa pun yang negatif dari lembaga mana pun yang sangat terlihat, dalam hal ini Credit Suisse, akan menimbulkan efek riak di seluruh sektor keuangan," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities kepada Reuters. 

Dia menambahkan bahwa gejolak dengan Silicon Valley Bank dan Signature Bank, ekspektasi telah meningkat secara dramatis bahwa Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, atau mungkin menaikkannya (sebesar) 25 basis poin. 

Wall Street menguat di sesi sebelumnya setelah laporan inflasi yang sangat diantisipasi menunjukkan perlambatan pertumbuhan harga konsumen Februari, memacu harapan kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada akhir pertemuan Federal Reserve pada 22 Maret.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati