Wall Street kembali bangkit seiring meredanya tensi perang dagang



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kembali bangkit setelah memerah pada pekan lalu karena meredanya kekhawatiran investor setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump meramalkan kesepakatan perdagangan dengan China.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 269,93 poin atau 1,05% ke 25.898,83, SNP 500 naik 31,27 poin atau 1,10% ke 2,878,38 dan Nasdaq Composite naik 101,97 poin atau 1,32% ke level 7.853,74.

Setelah KTT G7 di Prancis, Trump mengatakan keinginannya untuk mencapai kesepakatan dagang dengan China. 


Sesaat setelah pernyataan itu, saham Apple Inc yang paling sensitif dengan tarif langsung merespon positif dan naik 1,90%. 

Baca Juga: Trump melunak, Wall Street langsung terangkat

Namun pelaku pasar mengatakan rebound di Wall Street belum sebanding dengan penurunan pekan lalu dan mereka memperkirakan volatilitas baru-baru ini akan berlanjut.

"Pasar memberi tahu kami sesuatu yang sangat penting dengan tindakan penetapan harga hari ini. Kami melihat berapa keuntungan di seluruh indeks Nasdaq, S&P dan DJIA, namun kami melihat penurunan yang sangat signifikan dalam volume," kata Peter Kenny, pendiri Kenny's Commentary LCC and Strategic Board Solutions LLC New York seperti dikutip Reuters.

"Ini bukan bouncing yang sehat dan hampir semua indeks utama. Jadi itu adalah indikasi momentum untuk saham AS tetapi tetap bias ke sisi negatifnya," imbuhnya.

Data Departemen Perdagangan menunjukkan pesan baru bahwa barang-barang modal utama AS naik moderat pada Juli, tapi pengiriman turun paling banyak dalam hampir tiga tahun.

Baca Juga: Donald Trump murka dengan China, indeks bursa Wall Street rontok

Data tersebut dapat memberi bahan bakar lebih banyak bagi The Fed untuk memangkas suku bunga lagi pada bulan depan.

Kekhawatiran tentang ekonomi global yang tergelincir dalam resesi dan ketidakpastian laju pemangkasan suku bunga AS menciptakan kecemasan tentang berapa lama ekspansi AS akan berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi