KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street melonjak di akhir perdagangan pekan ini dan memasuki kuartal terakhir tahun 2021 dengan suasana beli yang didorong oleh data ekonomi yang positif, kemajuan dalam pertempuran melawan Covid-19 dan perkembangan di Washington pada potensi realisasi RUU Infrastruktur. Ketiga indeks saham utama AS bergerak fluktuatif di awal sesi, tetapi mulai tren penguatan jelang penutupan yang dipimpin oleh saham siklus yang sensitif secara ekonomi. Jumat (1/10), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 482,54 poin atau 1,43% menjadi 34.326,46, indeksĀ S&P 500 menguatĀ 49,5 poin atau 1,15% pada 4.357,04 dan indeks Nasdaq Composite menambahkan 118,12 poin atau 0,82% ke 14.566,70.
Dari 11 sektor utama di S&P 500, semua berhasil menguat kecuali saham perawatan kesehatan. Sektor tersebut terbebani oleh penurunan 11,4% pada saham pembuat vaksin Covid-19 Moderna Inc setelah berita terbaru dari Merck & Co Inc. Sementara itu, optimisme ekonomi mendorong nilai saham untuk mengungguli pertumbuhan, dan saham transportasi serta
smallcaps berjalan lebih baik daripada pasar yang lebih luas. Reli di bursa saham Amerika Serikat (AS) ini mendapatkan momentum setelah Gedung Putih mengumumkan Presiden AS Joe Biden semakin terlibat dalam negosiasi mengenai RUU belanja infrastruktur yang sedang diperdebatkan di Capitol Hill. Meski menguat di akhir pekan, ketiga indeks berakhir di bawah penutupan pada perdagangan Jumat (24/9) lalu. Di mana, S&P 500 turun 1,4% dan Nasdaq melemah 3,2%. Ini adalah persentase penurunan mingguan terbesar sejak Februari. "Ada pemulihan berbasis luas hari ini. Pasar tidak terpaku hari ini pada pajak baru atau
tapering," kata David Carter,
Chief Investment Officer Lenox Wealth Advisors di New York.
Baca Juga: Wall Street bervariasi, investor mencari peluang setelah pasar jeblok pada September "Dalam pergeseran dari beberapa minggu terakhir tidak ada berita besar dari Washington, sehingga pasar terpaksa fokus pada data ekonomi positif dan pengobatan Covid-19 baru." Merck & Co Inc mengungkapkan bahwa sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan, obat oral eksperimental untuk Covid-19 mengurangi risiko kematian dan rawat inap sekitar 50%. Ini membuat sahamnya melonjak 8,4% dan meningkatkan sentimen pembukaan kembali ekonomi. Di sisi lain, Biden menandatangani undang-undang yang menjaga pemerintah tetap berjalan hingga 3 Desember untuk menghindari
government shutdawon. Kurangnya resolusi ini mendorong lembaga pemeringkat Fitch untuk memperingatkan bahwa peringkat kredit 'AAA' Amerika Serikat dapat berisiko.
"Pasar tidak percaya peringkat utang akan diturunkan atau kesepakatan plafon utang tidak akan tercapai tetapi masih menambah ketidakpastian yang selalu menjadi masalah bagi pasar," tambah Carter. Sejumlah data ekonomi yang dirilis pada hari Jumat menunjukkan peningkatan belanja konsumen, aktivitas pabrik yang dipercepat dan pertumbuhan inflasi yang meningkat, yang dapat membantu mendorong Federal Reserve AS untuk mempersingkat waktunya untuk memperketat kebijakan moneter yang akomodatif. Presiden The Fed Philadelphia Patrick Harker mengulangi pandangannya yang diungkapkan dalam pidatonya pada hari Rabu bahwa dia yakin bank sentral harus mulai mengurangi pembelian asetnya "segera". Tetapi dia juga menegaskan kembali bahwa tidak mengharapkan kenaikan suku bunga utama terjadi sebelum akhir tahun depan atau awal 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari