KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street masih melanjutkan reli setelah ditutup menguat di akhir perdagangan Kamis (1/10). Padahal di saat yang sama, investor mulai pesimistis dengan kelanjutan pembicaraan terkait kelanjutan stimulus virus corona di Amerika Serikat (AS), ditambah memudarnya momentum pemulihan ekomoni dari resesi akibat pandemi. Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 35,2 poin atau 0,13% ke 27.816,9. Sedangkan indeks S&P 500 naik 17,8 poin atau 0,53% menjadi 3.380,8 dan Nasdaq Composite menanjak 159,00 poin atau 1,42% ke 11.326,51. Penguatan tiga indeks utama ini terjadi saat serentetan data AS, mulai dari klaim pengangguran dan belanja konsumen, menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi yang lamban.
Kini, investor menanti laporan ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja yang akan dirilis Jumat (2/10) untuk mengukur lebih lanjut kemajuan ekonomi di Negeri Paman Sam.
Baca Juga: Wall Street menguat di awal perdagangan Kamis (1/10) Di saat yang sama, negosiasi untuk kesepakatan bantuan pandemi baru mulai menemui jalan buntu. Terlebih setelah Gedung Putih mengisyaratkan akan menerima paket stimulus di angka US$ 1,5 triliun. Jumlah ini lebih rendah dari proposal yang diajukan Partai Demokrat sebesar US$ 2,2 triliun. Ketua DPR AS Nancy Pelosi pun sudah memperingatkan bahwa Demokrat dan Gedung Putih tetap terkunci dalam perdebatan tentang nilai paket bantuan tersebut. "Ini semua tentang stimulus fiskal dan bola ada di Kongres," kata Ryan Detrick,
Senior Market Strategist LPL Financial di Charlotte, North Carolina. "Kami terus percaya bahwa mereka semakin dekat dan mendekati inning terakhir, tetapi peregangan terakhir seringkali yang paling sulit. Tetapi kami yakin akan ada kesepakatan sebelum pemilihan dan kedua belah pihak akan mengklaim kemenangan," tambah Detrick. Dalam perdagangannya kemarin, indeks S&P 500 dan Nasdaq kembali mendapatkan sebagian besar dukungan dari saham teknologi besar dan saham yang bersinggungan dengan sektor teknologi. Dukungan terbesar datang dari saham Amazon.com, Microsoft Corp dan Apple Inc. "Dengan kekecewaan dari Washington, kami melihat langkah ini kembali ke perdagangan keamanan teknologi besar," kata Detrick. "Hari ini adalah mikrokosmos dari enam bulan terakhir." Dari 11 sektor utama di S&P 500, tujuh sektor mengakhiri sesi lebih tinggi. Di mana, sektor real estat memiliki persentase terbesar, sementara perusahaan energi mengalami pelemahan terdalam setelah turun 3,1%. Dengan pembukuan ditutup pada kuartal ketiga, pelaku pasar menunggu laporan kinerja yang akan berlangsung sekitar dua minggu ke depan.
Baca Juga: Asing banyak mengoleksi saham-saham ini saat IHSG melesat Kamis (1/10) Menurut survei Refinitiv, analis saat ini melihat kinerja pendapatan pada indeks S&P 500, secara agregat, turun 21,4% yoy.
Saham Exxon Mobil Corp turun 3,5% setelah mengisyaratkan kerugian kuartal ketiga yang lebih besar dari perkiraan karena jatuhnya harga minyak dan anjloknya permintaan. Di saat yang sama, saham pengecer Bed Bath & Beyond Inc melonjak 25,1% setelah membukukan keuntungan kuartalan yang mengejutkan karena bisnis online yang sedang
booming. Boeing Co juga naik 1,6% dan setelah Kepala Administrasi Penerbangan Federal AS Steve Dickson mengatakan "Saya menyukai apa yang saya lihat" pada uji terbang 737 MAX hari sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari