KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street kembali tak bertenaga pada perdagangan awal pekan ini. Bahkan, indeks Nasdaq ambles 2% setelah investor menjual saham-saham sektor teknologi dan saham dengan kapitalisasi besar jelang pertemuan Federal Reserve di pekan ini. Senin (14/3), indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,05 poin menjadi 32.945,24, indeks S&P 500 turun 31,2 poin atau 0,74% ke 4.173,11 dan indes Nasdaq Composite anjlok 262,59 poin atau 2,04% ke 12.581,22. Pada sesi kali ini, indeks Dow berakhir datar, dengan saham keuangan dan kesehatan memberikan beberapa dukungan.
Di sisi lain, saham Apple Inc anjlok 2,7% dan membebani pergerakan indeks S&P 500 dan Nasdaq setelah pemasoknya Hon Hai Precision Industry Co Ltd, yang dikenal sebagai Foxconn, menghentikan operasi di Shenzhen China karena meningkatnya kasus Covid-19.
Baca Juga: Wall Street Menguat, Investor Bersiap Menghadapi Kenaikan Suku Bunga Tekanan bertambah karena The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam tiga tahun pada Rabu (16/3), dalam upaya untuk memerangi kenaikan inflasi. "Kami melihat rotasi itu dari sisi nilai dan menjauh dari saham kapitalisasi besar dan banyak dari itu terkait dengan apa yang terjadi pada suku bunga," kata Paul Nolte, Portfolio Manager Kingsview Investment Management di Chicago. "Pasar ekuitas akan ditantang ke depan, dan hari ini adalah contoh lain dari itu." Sementara itu, saham sektor teknologi dan
consumer discretionary juga menjadi hambatan terbesar bagi indeks S&P 500. Suku bunga yang lebih tinggi adalah negatif untuk saham teknologi dan saham berkapitalisasi besar karena penilaian mereka lebih bergantung pada arus kas masa depan. Indeks Russell 2000 dari saham kapitalisasi kecil turun 1,9% dan turun lebih dari 20% dari rekor penutupan tertinggi yang dicetak pada bulan November 2021. Indeks volatilitas Cboe juga dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, naik. Indeks keuangan S&P naik 1,3% karena imbal hasil US Treasury melonjak ke level tertinggi 2,5 tahun. Sektor kesehatan menguat 0,7%, dengan UnitedHealth Group naik 1%.
Baca Juga: Sentimen The Fed Membayangi Pergerakan Bursa Saham Amerika Serikat Indeks Energi turun 2,9%, karena minyak mentah Brent kembali berada di bawah $110 per barel, seminggu setelah naik ke posisi $139 karena krisis Ukraina. Perkembangan dalam konflik Ukraina-Rusia menambah kehati-hatian investor ketika delegasi Rusia dan Ukraina mengadakan pembicaraan putaran keempat pada hari Senin, tetapi tidak ada kemajuan yang diumumkan. Sementara pasukan Rusia mengizinkan konvoi mobil pertama untuk melarikan diri dari pelabuhan Mariupol yang dikepung Ukraina. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari