Wall Street Lesu; S&P 500, Dow Jones Bersiap Untuk Pekan Terbaik Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham utama Wall Street cenderung turun pada hari Jumat setelah mencetak rekor. Meski turun hari ini, indeks utama Wall Street berada di jalur kenaikan mingguan yang kuat. Investor menyambut baik sikap pelonggaran suku bunga Federal Reserve.

Jumat (22/3) pukul 21.35 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,31% ke 39.658. Indeks S&P 500 melemah 0,12% ke 5.235. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,16% ke 16.375.

Dalam sepekan, Dow Jones menguat 1,93%. Di periode yang sama, S&P 500 dan Nasdaq menguat masing-masing 1,64% dan 1,54%.


Sejak awal tahun, Nasdaq melesat 10,92%. S&P 500 naik 10,39% sejak awal tahun. Kenaikan Dow Jones paling tipis, yakni 5,12% secara year to date (YtD).

Ketiga indeks utama AS mencapai rekor penutupan tertinggi baru pada hari Kamis. Saham-saham chip menguat setelah perkiraan optimis Micron Technology dan The Fed mengisyaratkan tiga kali penurunan suku bunga tahun ini.

Baca Juga: Sejumlah Indeks Saham Global Rekor, Kebijakan Bank Sentral Jadi Penyulut

Para pelaku pasar sekarang melihat peluang 71% penurunan suku bunga pertama terjadi pada bulan Juni. Angka ini meningkat ketimbang prediksi peluang 56% pada awal minggu ini, menurut FedWatch Tool CME.

“Dengan penurunan suku bunga di musim panas kini menjadi lebih pasti dan pemulihan lebih lanjut dalam imbal hasil obligasi tampaknya tidak mungkin terjadi, para pengambil kebijakan telah memberikan dorongan baru terhadap pasar bullish,” kata Raffi Boyadjian, analis investasi utama di XM kepada Reuters.

Investor juga akan memantau dengan cermat komentar dari sejumlah gubernur bank sentral yang diperkirakan akan dirilis hari ini. Pernyataan para gubernur The Fed akan menunjukkan isyarat lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter bank sentral AS.

Dow Jones berakhir pada hari Kamis kurang dari 1% dari angka 40.000 untuk pertama kalinya. Bersamaan dengan indeks acuan S&P 500, Dow berada di jalur menuju kinerja mingguan terbaiknya sepanjang tahun ini. Sementara itu, Nasdaq yang padat teknologi diperkirakan akan mencatat minggu terbaiknya sejak pertengahan Januari.

Enam dari 11 sektor utama S&P 500 diperdagangkan lebih rendah, dengan indeks consumer discretionary turun 1,0%. Sebagian besar saham teknologi dan pertumbuhan megacap yang sensitif terhadap suku bunga melemah di awal perdagangan.

Baca Juga: IHSG Naik 0,30% dalam Sepekan, Simak Reviewnya Berikut Ini

Harga saham Tesla memimpin kerugian, turun 3,3%, menyusul laporan bahwa pembuat kendaraan listrik tersebut telah mengurangi produksi mobil di pabriknya di Tiongkok.

Namun demikian, produsen kendaraan listrik dan banyak pemimpin pasar lainnya bersiap untuk memperoleh keuntungan mingguan yang kuat. Indeks Semikonduktor Philadelphia telah naik hampir 3% sepanjang minggu ini.

Harga saham Nike merosot 8% setelah pembuat pakaian olahraga terbesar di dunia itu memperingatkan bahwa pendapatan pada paruh pertama tahun fiskal 2025 akan menyusut sebesar persentase satu digit. Nike mengurangi waralaba untuk menghemat biaya.

Lululemon Athletica memperkirakan pendapatan dan laba tahunan di bawah ekspektasi. Kinerja keuangan Lululemon bakal tertekan karena berkurangnya permintaan untuk produk pakaian olahraga, terutama di Amerika Utara, sehingga menyebabkan sahamnya anjlok 14,8%.

Harga saham FedEx melonjak 8,7% setelah perusahaan tersebut mengalahkan ekspektasi Wall Street untuk laba kuartalan. Margin usaha di unit terbesar perusahaan pengiriman paket, Express, naik 2,5% pada kuartal fiskal Februari dari 1,2% tahun lalu.

Harga saham Digital World Acquisition naik 4,4% menjelang pemungutan suara para pemegang sahamnya yang menyetujui merger dengan perusahaan media dan teknologi milik mantan Presiden AS Donald Trump.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati