Wall Street Loyo: Indeks Nasdaq, S&P 500 dan Dow Jones Kompak Ditutup Melemah



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup melemah dengan indeks Nasdaq yang menunjukkan penurunan terbesar karena pembuat chip Nvidia tersandung menjelang laporan kinerja yang sangat ditunggu-tunggu. Di sisi lain, kenaikan saham Walmart menahan koreksi pada indeks Dow Industrials.

Selasa (20/2), indeks S&P 500 ditutup melemah 30,06 poin atau 0,60% ke 4.975,51, indeks Nasdaq Composite turun 144,87 poin atau 0,92% menjadi 15.630,78 dan indeks Dow Jones Industrial Average turun 64,19 poin atau 0,17% ke 38,56.80.

Sektor bahan pokok konsumen pada indeks S&P 500, yang mencakup Walmart, naik 1,13% dan menjadi satu-satunya sektor yang menguat dari 11 sektor pada indeks S&P. Sementara, sektor teknologi informasi turun 1,27% dan jadi yang yang paling lemah..


Pada sesi ini, saham Walmart ditutup pada rekor tertinggi dan merupakan saham terbaik di Dow Industrials setelah raksasa ritel AS tersebut memperkirakan penjualan di tahun fiskal 2025 sebagian besar di atas ekspektasi Wall Street dan menaikkan dividen tahunannya sebesar 9%.

Saham pada indeks Dow, Home Depot, bergantian antara kenaikan dan penurunan moderat dan sebelum ditutup naik 0,06% setelah pengecer perbaikan rumah tersebut memperkirakan hasil setahun penuh di bawah perkiraan analis.

Baca Juga: Wall Street Tumbang, S&P 500 Berbalik ke Bawah 5.000 Pada Selasa (20/2)

Di sisi lain, saham perancang chip, Nvidia, anjlok 4,35%, persentase penurunan harian terbesar sejak 17 Oktober. Alhasil, indeks semikonduktor Philadelphia turun 1,56% diikuti oleh saham chip lainnya.

Investor khawatir apakah kinerja kuartalan Nvidia, yang diharapkan setelah pasar tutup pada hari Rabu, akan membenarkan valuasinya yang mahal, yang saat ini berada pada rasio harga terhadap pendapatan di atas 32, dan terus memicu kegilaan pembelian seputar saham kecerdasan buatan (AI) terkait. 

Taruhan yang dipicu oleh AI telah membantu Nvidia menjadi perusahaan AS paling bernilai ketiga dan baru-baru ini menggeser Tesla sebagai saham yang paling banyak diperdagangkan di Wall Street.

“Harganya sangat sempurna, tidak peduli apa yang mereka katakan, mereka mungkin akan mengambil uang darinya,” kata Ken Polcari, Managing Partner di Kace Capital Advisors di Boca Raton, Florida.

"Tidak peduli apa yang mereka katakan, para pedagang akan mengunci keuntungan, para manajer aset akan melepaskan sebagian dari posisi inti mereka dan mengunci sejumlah keuntungan dan beberapa di antaranya bahkan terjadi hari ini sebelum angkanya besok."

Di saat yang sama, saham Super Micro Computer, yang telah melonjak dalam beberapa minggu terakhir karena saham terbaru yang terlihat mendapat manfaat dari AI, turun 1,96%. Ini jadi penurunan kedua berturut-turut, setelah ditutup turun hampir 20% pada hari Jumat (16/2) untuk menghentikan penguatan dalam sembilan sesi berturut-turut.

Reli selama berminggu-minggu di Wall Street telah terhenti pada minggu lalu, karena data inflasi AS yang lebih tinggi dari perkiraan mendorong kembali ekspektasi pasar terhadap waktu penurunan suku bunga dari Federal Reserve.

Baca Juga: Kuartal I 2024, Mirae Asset Optimistis IHSG Bisa Gapai Level 7.600

Penurunan suku bunga diperkirakan terjadi pada bulan Juni, menurut mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters, yang juga menandai risiko penundaan lebih lanjut dalam penurunan suku bunga pertama.

Investor juga menunggu rilis risalah pertemuan kebijakan terbaru The Fed serta pernyataan dari sejumlah pejabat bank sentral akhir pekan ini.

Pada perdagangan sesi ini, saham pembuat Smart-TV Vizio melonjak 16,26% setelah Walmart mengatakan akan membeli perusahaan tersebut seharga US$ 2,3 miliar.

Saham Discover Financial Services melesat 12,61% karena rencana bank konsumen Capital One yang didukung Warren Buffett untuk mengakuisisi penerbit kartu kredit AS tersebut dalam kesepakatan senilai US$ 35,3 miliar. Saham Capital One juga naik tipis 0,12%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari