Wall Street Melanjutkan Kenaikan, Harapan Penurunan Suku Bunga Masih Ada



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat pada awal perdagangan hari Selasa (7/5), memperpanjang pergerakannya baru-baru ini. Masih ada ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga tahun ini. Sementara penurunan harga saham Walt Disney menyusul hasil kuartalan perusahaan tersebut membatasi kenaikan indeks utama.

Selasa (7/5) pukul 21.25 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,31% ke 38.972. Indeks S&P 500 naik 0,15% ke 5.188. Sedangkan Nasdaq Composite turun tipis 0,08% ke 16.336.

Harga saham Walt Disney turun 8,4% di awal perdagangan. Keuntungan mengejutkan Disney di divisi hiburan streaming dikalahkan oleh penurunan bisnis TV tradisional dan melemahnya box office.


Meskipun ada hambatan dari Disney, tiga indeks saham utama AS diperdagangkan pada level terkuatnya dalam lebih dari tiga minggu. Laporan pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari perkiraan pekan lalu memicu spekulasi bahwa bank sentral AS akan melonggarkan kebijakan moneter tahun ini.

Baca Juga: IHSG Rawan Koreksi pada Rabu (8/5) Sebelum Libur Panjang

Laporan tersebut dan laporan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan telah membantu menenangkan investor yang gelisah. Masih ada kekhawatiran bahwa inflasi yang tinggi dan perekonomian yang kuat akan mendorong The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama.

“Pasar masih memperkirakan inflasi pada akhirnya akan dapat diatasi, mungkin tidak turun hingga 2%, tapi pastinya di bawah 3%. Bank sentral akan menang dalam hal ini dan dampaknya akan memperlambat perekonomian,” kata Hal Reynolds, chief investment officer Los Angeles Capital Management kepada Reuters.

"Hal ini akan terjadi pada akhir tahun ini atau awal tahun depan dan penurunan suku bunga akan terjadi. Namun masih ada sedikit keributan. Saya rasa keadaan saat ini tidak jauh lebih jelas dibandingkan dua bulan lalu," imbuh dia.

Para pelaku pasar saat ini mengantisipasi penurunan suku bunga sebesar 46 basis poin (bps) dari The Fed pada akhir tahun 2024, menurut aplikasi probabilitas suku bunga LSEG. Penurunan pertama suku bunga diperkirakan terjadi pada bulan September dan satu lagi pada bulan Desember.

Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.123 Hari Ini (7/5), BBRI, BBCA, JSMR Paling Banyak Net Sell Asing

Sementara itu, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan, kekuatan pasar perumahan dan potensi terhambatnya kemajuan target inflasi berarti kebijakan moneter mungkin tidak seketat yang diperkirakan oleh pejabat Fed.

Musim laporan keuangan sebagian besar mendukung pasar. Dari hampir 80% perusahaan S&P 500 yang melaporkan kinerja kuartal pertama hingga Jumat, 76,8% melampaui perkiraan laba analis, menurut data LSEG. Pada kuartal tertentu, 67% perusahaan melampaui estimasi pendapatan.

HArga saham Nvidia turun 1,1% setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Apple sedang mengembangkan chipnya sendiri untuk menjalankan perangkat lunak kecerdasan buatan (AI) di pusat data.

Harga saham Apple naik 1,5% menjelang acara pada hari Selasa di mana Apple diperkirakan akan meluncurkan iPad baru. Harga saham Tesla turun 2,3% setelah data menunjukkan produsen mobil AS tersebut menjual 62.167 kendaraan listrik buatan Tiongkok pada bulan April, turun 18% dari tahun sebelumnya.

Harga saham Palantir Technologies anjlok 13% setelah perkiraan pendapatan tahunan perusahaan analisis data tersebut jauh di bawah perkiraan analis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati