Wall Street Melemah, Dipicu Penurunan Saham Apple



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup turun pada akhir perdagangan Selasa (16/1), setelah laporan pendapatan Morgan Stanley dan Goldman Sachs yang beragam menekan saham bank. Sementara aksi jual saham Boeing dan Apple membebani S&P 500.

Mengutip Reuters, indeks S&P 500 turun 0,37% ke level 4.765,98, Nasdaq turun 0,19% ke level 14.944,35, dan Dow Jones Industrial Average turun 0,62% ke level 37.361,12.

Dari 11 indeks sektor S&P 500, 10 indeks melemah, dipimpin oleh sektor energi yang turun 2,4%, diikuti oleh penurunan sektor material sebesar 1,2%. Sedangkan indeks teknologi naik 0,4%.


Saham Morgan Stanley anjlok 4,2% ke level terendah dalam lebih dari satu bulan setelah membukukan laba kuartalan yang lebih rendah, sementara saham Goldman Sachs naik 0,7% setelah melaporkan kenaikan laba sebesar 51%.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Melemah Karena Tekanan dari Tesla dan Apple

Indeks bank S&P 500 merosot 1,2% ke level terendah dalam satu bulan setelah bank-bank besar AS lainnya melaporkan laba yang lebih rendah pada hari Jumat.

Saham Apple turun 1,2% setelah menawarkan diskon pada iPhone-nya di China sebagai respons terhadap ketatnya persaingan di sana.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 13 miliar saham dengan rata-rata 12,1 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Pejabat Federal Reserve Christopher Waller meredam sentimen dengan mengatakan tidak boleh terburu-buru menurunkan suku bunga meskipun ia lebih yakin inflasi berada pada jalur yang tepat untuk memenuhi target The Fed sebesar 2%.

Para pedagang mengurangi ekspektasi bahwa The Fed mungkin akan mulai menurunkan suku bunganya pada bulan Maret, seiring dengan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS.

Baca Juga: Wall Street Menguat Sepekan, Kinerja Emiten Bank Mewarnai Akhir Pekan Pasar Saham

"Tentu saja valuasinya diperpanjang, tapi saya pikir apa yang terjadi saat ini lebih merupakan konsolidasi pasar yang lebih luas seputar gagasan bahwa investor menjadi terlalu optimis mengenai seberapa besar keinginan The Fed untuk menurunkan suku bunganya," kata Ross Mayfield, analis investasi. analis strategi di Baird.

Wall Street naik minggu lalu karena investor terus bertaruh pada awal siklus pelonggaran kebijakan moneter The Fed, meskipun kurangnya dukungan dari para pembuat kebijakan dan data inflasi yang beragam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi