KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Selasa (19/9), karena sentimen risk off membebani ketika Federal Reserve menggelar pertemuan kebijakan moneternya. Mengutip
Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 106,57 poin, atau 0,31% ke level 34.517,73, S&P 500 turun 9,58 poin, atau 0,22% ke level 4.443,95 dan Nasdaq Composite turun 32,05 poin, atau 0,23% ke level 13.678,19. Di antara 11 sektor utama S&P 500, sembilan sektor melemah. Sektor energi dan konsumen mencatat persentase penurunan terbesar.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Turun Jelang Pertemuan The Fed dan Debut Instacart, Selasa (19/9) Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,60 miliar saham dengan rata-rata 10,05 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir. Ketiga indeks utama Wall Street melemah dipicu oleh aksi jual yang luas menjelang pengumuman suku bunga The Fed pada hari Rabu, yang diperkirakan akan berujung pada keputusan untuk mempertahankan suku bunganya. “Ini adalah sebuah perubahan besar yang akan terjadi besok dan pasar jelas fokus pada setiap perubahan komunikasi dari Federal Reserve,” kata Bill Northey, direktur investasi senior di U.S. Bank Wealth Management di Helena Montana. Ia berharap ada fokus yang kuat pada perspektif The Fed tentang inflasi dalam konferensi pers pasca-pertemuan." “Inflasi secara luas telah menunjukkan kemajuan yang nyata selama setahun terakhir,” tambah Northey. “Tetapi tahap terakhir inflasi kemungkinan akan lebih menantang, sehingga membawanya kembali ke target Federal Reserve sebesar 2%.” The Fed juga akan merilis Ringkasan Proyeksi Ekonominya, termasuk dot plotnya, yang akan memberikan gambaran sekilas tentang perkiraan arah suku bunga, inflasi dan pertumbuhan ekonomi oleh Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). “Pasar memperkirakan ada jeda (kenaikan suku bunga), namun ada peningkatan risiko bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama,” kata Michael Green, kepala strategi di Simplify Asset Management di Philadelphia. “Jika (The Fed) mengumumkan bahwa mereka menghapus penurunan suku bunga pada tahun 2024 dengan menaikkan dot plot, hal itu secara umum akan dilihat sebagai jeda yang sangat hawkish.”
Baca Juga: Wall Street Naik Tipis, Pasar Menanti Keputusan The Fed Data FedWatch CME menunjukkan, pasar keuangan memperkirakan kemungkinan sebesar 99% bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga target utama dana Fed pada level 5,25%-5,00% pada hari Rabu, dan kemungkinan tetap bertahan sebesar 70,9% pada pertemuan berikutnya di bulan November.
Di sisi ekonomi, lonjakan tingkat inflasi tahunan Kanada karena kenaikan harga bensin, dan anjloknya pembangunan perumahan di AS yang lebih besar dari perkiraan menambah ketidakpastian investor. Sementara itu, pasar IPO yang lesu terus menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dengan aplikasi pengiriman bahan makanan, perusahaan induk Instacart, Maplebear Inc, melakukan debutnya di Nasdaq, beberapa hari setelah masuknya bintang pembuat chip Arm Holdings ke pasar publik minggu lalu. Saham Maplebear melonjak 12,3%, sementara Arm Holdings kehilangan 4,9%. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi