KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melemah pada perdagangan Selasa (12/10). Investor menunggu rilis kinerja keuangan kuartal ketiga yang dimulai pekan ini. Pada perdagangan yang berakhir pagi ini, Dow Jones Industrial Average turun 117,72 poin atau 0,34% menjadi 34.378,34. Indeks S&P 500 melemah 10,54 poin atau 0,24% menjadi 4.350,65. Nasdaq Composite turun 20,28 poin atau 0,14% menjadi 14.465,93. Menambah kehati-hatian investor, Federal Reserve diperkirakan akan merilis risalah rapat bulan lalu pada hari Rabu (13/10). Para pelaku pasar akan mencari petunjuk tentang kapan bank sentral AS dapat mulai mengurangi program pembelian obligasi besar-besaran (
tapering off).
Baca Juga: Window dressing diprediksi berlanjut, berikut saham-saham yang perlu dicermati Rilis kinerja dimulai minggu ini dengan hasil dari JPMorgan Chase & Co pada hari Rabu dan bank-bank lain menyusul. Saham JPMorgan turun 0,8% pada perdagangan semalam. Sementara indeks bank S&P 500 turun tipis 0,6%. Analis memperkirakan akan melihat pertumbuhan laba AS yang kuat untuk kuartal ketiga. Tetapi sejumlah perusahaan telah memperingatkan adanya masalah dan investor khawatir tentang bagaimana masalah rantai pasokan dan harga yang lebih tinggi akan memengaruhi bisnis yang muncul dari pandemi virus corona. "Sebagian besar manajer portofolio institusional berpandangan akan melihat seperti apa pendapatan dan seberapa besar dampak negatif yang terlihat dari kekurangan pasokan, prospek suku bunga lebih tinggi, dan kemacetan rantai pasokan," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles kepada
Reuters.
Baca Juga: Menguat 0,41% ke level 6.486 pada Selasa, simak pergerakan IHSG pada Rabu (13/10) Dia menambahkan, banyak dari faktor-faktor itu mulai tercermin pada harga saham sekarang. Enam dari 11 sektor utama S&P 500 mengakhiri sesi di zona merah. Sektor layanan komunikasi mencatat penurunan persentase paling tajam. Harga saham Tesla naik 1,7% setelah data menunjukkan pembuat kendaraan listrik menjual 56.006 kendaraan buatan China pada September. Ini adalah angka tertinggi sejak memulai produksi di Shanghai sekitar dua tahun lalu. Kenaikan saham Tesla menjadi penopang terbesar bagi S&P 500 dan Nasdaq. Saham American Airlines Group naik 0,8% setelah perusahaan memperkirakan kerugian yang disesuaikan lebih kecil dari perkiraan untuk kuartal ketiga. Emiten penerbangan ini pun mengisyaratkan peningkatan pemesanan untuk sisa tahun ini.
Baca Juga: Menakar potensi dan prospek saham GoTo ketika IPO MGM Resorts melonjak 9,6% setelah Credit Suisse meningkatkan
outlook saham menjadi
outperform dari netral. Nike Inc naik 2,0% setelah Goldman Sachs mulai analisis atas saham ini dengan memberikan rekomendasi beli. Investor juga mempertimbangkan komentar dari Wakil Gubernur The Fed Richard Clarida, yang mengatakan bank sentral telah memenuhi semua kriteria untuk mengurangi program pembelian obligasi, kecuali masalah tenaga kerja.
Data AS menunjukkan pasar tenaga kerja tetap ketat. Rekor jumlah orang Amerika yang berhenti dari pekerjaan dan lowongan pekerjaan mencapai lebih dari 10 juta. Hal ini kekhawatiran inflasi karena pengusaha menaikkan upah untuk menarik dan mempertahankan pekerja. Laporan indeks harga konsumen hari Rabu akan menarik perhatian investor yang mencari petunjuk tentang inflasi.
Baca Juga: Bagaimana prospek saham Bank Central Asia (BBCA) pasca stock split? Ini kata analis Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati