KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa saham Amerika Serikat dibuka melemah pada perdagangan Senin (22/9). Setelah mencetak rekor pada sesi sebelumnya, S&P 500 dan Nasdaq bergerak cenderung stagnan, sementara Dow Jones Industrial Average turun. Ketidakpastian terkait kebijakan visa pemerintahan Trump turut membebani sentimen pasar. Pada pukul 10:08 ET, Dow Jones melemah 95,73 poin atau 0,21% menjadi 46.219,54. S&P 500 turun 1,46 poin atau 0,02% ke 6.662,90, sedangkan Nasdaq Composite masih mampu menguat tipis 25,27 poin atau 0,11% menjadi 22.656,75.
Kebijakan Visa H-1B Jadi Sorotan
Apple dan Tesla Jadi Penopang Nasdaq
Meski sektor teknologi tertekan, Apple justru menguat 2,4% setelah Wedbush menaikkan target harga sahamnya, didukung sinyal permintaan kuat untuk iPhone 17. Saham Tesla juga melanjutkan tren positif. Kenaikan keduanya mendorong sektor teknologi dan consumer discretionary, sekaligus mengangkat Nasdaq ke rekor baru.The Fed, Inflasi, dan Data Ekonomi
Reli pasar saham AS dalam beberapa pekan terakhir juga didorong oleh sikap dovish The Federal Reserve. Bank sentral AS pekan lalu memangkas suku bunga untuk pertama kalinya di tahun 2025, dan mengindikasikan akan ada pemangkasan lanjutan. Hal ini membuat Wall Street mencatat tiga pekan kenaikan beruntun. Sejumlah data penting akan dirilis pekan ini, termasuk Personal Consumption Expenditure (PCE) — indikator inflasi pilihan The Fed — dan data Produk Domestik Bruto (PDB). Selain itu, Gubernur The Fed yang baru, Stephen Miran, dijadwalkan menyampaikan pidato. Baca Juga: Apa itu visa H-1B yang Tengah Viral di Amerika? Ini PenjelasannyaPergerakan Saham Individual
Beberapa saham korporasi besar menjadi sorotan:- Kenvue turun 5,9%, terendah di S&P 500, setelah laporan terkait rencana pengumuman pemerintah mengenai potensi hubungan antara obat pereda nyeri Tylenol bagi ibu hamil dengan risiko autisme.
- Pfizer naik 3,1% usai mengumumkan akuisisi perusahaan pengembang obat penurun berat badan, Metsera, senilai hingga US$7,3 miliar. Saham Metsera melonjak 62%.
- Compass anjlok 8,2% setelah setuju mengakuisisi Anywhere Real Estate dalam transaksi all-stock senilai US$4,2 miliar. Sebaliknya, saham Anywhere naik 58%.
- Fox Corp menguat 2,6% setelah laporan menyebutkan pimpinan tertingginya tengah mengincar kepemilikan saham di TikTok.