KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka melemah pada awal perdagangan Senin (29/12/2025), karena saham-saham teknologi berbobot besar kehilangan sebagian keuntungan dari kenaikan pekan lalu. Mengutip
Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 74,3 poin, atau 0,15% ke level 48.636,63. Indeks S&P 500 turun 26,3 poin, atau 0,38% ke level 6.903,6, sementara Nasdaq Composite turun 178,4 poin, atau 0,76%, ke level 23.414,679. Indeks acuan S&P 500 berada di kisaran 1% dari level 7.000, dan indeks Dow Jones mencapai rekor penutupan tertinggi minggu lalu.
Beberapa investor berharap akan adanya reli Santa Claus, sebuah fenomena musiman di mana S&P 500 biasanya mencatatkan kenaikan dalam lima hari perdagangan terakhir tahun ini dan dua hari pertama di bulan Januari, menurut Stock Trader's Almanac.
Baca Juga: Wall Street Bidik Akhir Tahun Positif, S&P 500 Tinggal Selangkah Menuju Level 7.000 Ketiga indeks tersebut menuju kenaikan bulanan yang kuat, dengan Dow dan S&P 500 berada di jalur untuk bulan kedelapan berturut-turut di zona hijau, karena saham-saham teknologi menemukan pijakan setelah perkiraan optimis dari produsen chip Micron Technology di awal bulan. Tren kenaikan pasar saham, yang dimulai pada Oktober 2022, tetap bertahan meskipun ada kekhawatiran atas valuasi tinggi perusahaan teknologi dan volatilitas pasar, didukung oleh optimisme berkelanjutan seputar AI, penurunan suku bunga, dan ekonomi yang tangguh. Ketiga indeks utama siap untuk mencatat kenaikan tahunan ketiga berturut-turut. Pada hari Senin, sebagian besar saham teknologi dan yang terkait dengan AI sedikit turun dalam perdagangan
pre market, dengan saham Nvidia dan Oracle masing-masing turun lebih dari 1%. Saham Tesla turun 1,1% setelah mencapai rekor tertinggi minggu lalu. Saham perusahaan penambang logam mulia yang terdaftar di bursa AS turun karena harga perak anjlok tajam setelah menembus angka US$ 80 per ons untuk pertama kalinya, sementara harga emas juga turun setelah mencapai rekor tertinggi berturut-turut minggu lalu.
Baca Juga: Wall Street Bergerak Tipis di Tengah Keyakinan Pemangkasan Suku Bunga pada 2026 Saham perusahaan penambang emas Newmont dan Barrick Mining masing-masing turun lebih dari 2%. ETF Global X Silver Miners turun 3%. Dari sisi makroekonomi, risalah rapat Fed sebelumnya dan data mingguan klaim pengangguran akan menjadi perhatian dalam minggu yang relatif minim data ekonomi. "Mengingat kesulitan yang biasa terjadi dalam menyesuaikan data mingguan secara musiman di sekitar hari libur, kami menyarankan untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap fluktuasi besar dalam data klaim pengangguran," kata analis di Deutsche Bank. Indeks S&P 500 telah naik sekitar 17% sepanjang tahun ini, karena antusiasme untuk memanfaatkan kecerdasan buatan membantu indeks acuan AS melampaui STOXX 600 Eropa, meskipun investor telah melakukan diversifikasi dari saham AS di awal tahun. Saham DigitalBridge melonjak 28% setelah Bloomberg News melaporkan bahwa SoftBank Jepang sedang dalam tahap pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi perusahaan infrastruktur digital tersebut.
Volume perdagangan diperkirakan akan rendah pada minggu yang dipengaruhi liburan. Pasar AS tutup pada hari Kamis, untuk Hari Tahun Baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News