Wall Street Melemah, The Fed Tahan Suku Bunga dan Ingatkan Kenaikan Bunga Lebih Lama



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street merosot pada akhir perdagangan Rabu (20/9) setelah Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga utamanya, sesuai perkiraan. The Fed juga merevisi proyeksi ekonomi lebih tinggi, namun mengingatkan bahwa perjuangan melawan inflasi masih jauh dari selesai.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 76,85 poin, atau 0,22% ke level 34.440,88, S&P 500 turun 41,75 poin, atau 0,94% ke level 4.402,2 dan Nasdaq Composite turun 209,06 poin, atau 1,53% ke level 13.469,13.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, sektor layanan komunikasi dan teknologi yang sensitif terhadap suku bunga mencatat persentase penurunan terbesar.


Baca Juga: Wall Street: Dow Naik 100 Poin karena Harga Minyak Turun dan Jelang Keputusan The Fed

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,73 miliar saham dengan rata-rata 10,07 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Ketiga indeks utama AS melemah setelah pengumuman The Fed, dengan saham-saham megacap yang sensitif terhadap suku bunga seperti Microsoft Corp, Apple Inc, dan Nvidia Corp menyeret penurunan Nasdaq.

Pengumuman The Fed disertai dengan Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) dan dot plot, yang memperkirakan kenaikan suku bunga tambahan sebesar 25 basis poin tahun ini, dan mencapai puncaknya pada kisaran 5,50%-5,75%.

Proyeksi SEP juga menyerukan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada tahun depan.

"Ini adalah volatilitas standar pada hari Fed," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group di Omaha, Nebraska. 

"Namun hal ini bukanlah sebuah peristiwa yang tidak terduga, karena pasar mengambil tindakan dengan tenang."

“Hari ini telah menjadi perhatian utama sepanjang bulan ini dan sekarang kita dapat melewatinya,” tambah Detrick.

Proyeksi yang diperbarui melihat tingkat target Fed fund rate turun tipis menjadi 5,1% pada akhir tahun depan, dan menjadi 3,9% pada akhir tahun 2025.

Sejak The Fed mulai melakukan pengetatan pada bulan Maret, inflasi inti telah mereda. Namun penurunan perlahan menuju target bank sentral sebesar 2% berjalan lambat dan tidak merata.

SEP memperkirakan inflasi akan turun menjadi 3,3% pada akhir tahun, dan mendekati target rata-rata tahunan bank sentral sebesar 2%.

Baca Juga: Wall Street Melemah, Investor Berhati-hati Menjelang Keputusan The Fed

Pada konferensi pers berikutnya, Gubernur The Fed Jerome Powell mempertegas proyeksi ekonomi yang lebih baik dengan memperingatkan bahwa perjalanan inflasi masih panjang sebelum mencapai target.

“The Fed tidak terlalu ambil pusing,” kata Detrick. 

“Mereka mengakui kekuatan perekonomian, yang juga menurunkan jumlah pemangkasan (suku bunga) yang diharapkan pada tahun depan, menyiratkan bahwa pemotongan yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama kemungkinan akan terus mereka ambil.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi