Wall Street Melemah Tipis di Awal Perdagangan Senin (19/12)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham utama Wall Street melemah tipis di awal perdagangan pekan ini. Senin (19/12) pukul 21.30 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,12% ke 32.878. Nasdaq Composite melorot 0,24% ke 10.680.

Wall Street melanjutkan tekanan pekan lalu. S&P 500 dan Nasdaq kehilangan lebih dari 2% pekan lalu setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan lebih banyak pengetatan kebijakan tahun depan. Bank sentral memproyeksikan bahwa suku bunga akan melampaui angka 5% pada tahun 2023, level yang tidak terlihat sejak 2007.

"Masih ada awan di pasar (dari minggu lalu). Tapi ini adalah satu hari di mana investor tidak terlalu memikirkan yang buruk atau terlalu memikirkan tentang resesi," kata Dennis Dick, analis dan pedagang struktur pasar Triple D Trading kepada Reuters.


Baca Juga: IHSG Melemah ke 6.779 Hari Ini (19/12), Net Sell Asing Mencapai Rp 185 Miliar

Komentar dari Presiden Fed New York John Williams semakin memperburuk sentimen pada hari Jumat. Dia mengatakan masih mungkin bank sentral AS akan menaikkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan tahun depan.

Pelaku pasar uang meramalkan peluang 73,5% untuk kenaikan suku bunga 25 basis poin pada Februari menjadi 4,5%-4,75%. Suku bunga akhir periode kenaikan diperkirakan mencapai 4,84% pada Mei 2023.

Sementara saham Tesla naik setelah jajak pendapat menunjukkan Elon Musk harus berhenti sebagai CEO Twitter. Saham produsen mobil listrik naik 2,5% dalam perdagangan premarket setelah jajak pendapat menunjukkan sekitar 57,5% dari 17,5 juta orang memberikan suara mendukung dia mengundurkan diri dari Twitter.

Baca Juga: Disetir Sentimen Global, Cek Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Selasa (20/12)

Sejumlah data ekonomi akan dirilis pekan ini, termasuk pembangunan perumahan, kepercayaan konsumen, klaim pengangguran mingguan, dan pertumbuhan pengeluaran konsumsi pribadi inti untuk bulan November. Data ekonomi ini akan menentukan minat investor dan memberikan lebih banyak petunjuk tentang kenaikan suku bunga di masa depan oleh bank sentral.

Harga saham Moderna Inc naik 2,7% setelah Jefferies menaikkan rekomendasi saham perusahaan bioteknologi ini menjadi beli dari tahan, mengutip peluang terapi kanker. Harga saham L3Harris Technologies Inc turun 1,1% setelah kontraktor pertahanan AS ini mengatakan akan membeli produsen mesin hipersonik, Aerojet Rocketdyne Holdings Inc, seharga US$ 4,7 miliar. Harga saham Aerojet menguat 1,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati